Pada pertemuan Indonesia-Brasil 9 Juli 2025, kedua pihak menyatakan keinginan untuk meningkatkan latihan militer gabungan, transfer teknologi, dan produksi bersama dalam sistem pertahanan. Indonesia juga meratifikasi perjanjian kerja sama pertahanan dengan Brasil melalui Undang-Undang Nomor 68 tahun 2024 yang mengatur kerja sama pertahanan antara Indonesia dan juga Brasil.
Harapan ini diwujudkan pada Hari ini, Rabu, 23 Oktober 2025, Indonesia dan Brasil menyepakati sejumlah kerja sama dalam bidang Energi, Pangan, dan Pertahanan. Hal itu ditandai dengan penandatanganan memorandum saling pengertian antara Indonesia dan Brasil.
Memorandum yang disepakati adalah kerja sama energi dan pertambangan, sains, teknologi dan inovasi, tindakan sanitari, fitosanitari, dan sertifikasi, bidang statistik, dan investasi.
Sementara itu, pertemuan ini juga memperkuat kerja sama industri strategis dengan mekanisme BRICS.
Kemudian bidang bioenergi yang mana Indonesia menilai Brasil sebagai mitra kunci dalam transisi energi bersih. Brasil juga memiliki pengalaman besar dalam etanol berbasis tebu dan Indonesia ingin memperkuat biodiesel, bioetanol yang berbasis CPO, dan sumber hayati lainnya.
Adapun perdagangan ekspor Indonesia ke Brasil ini tercatat naik 9,31 persen di tahun 2024.
Pada Juli 2025, Presiden Prabowo juga mendorong supaya Brasil membantu menyelesaikan perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif antara Indonesia dan juga blok Mercosur yakni blok dagang Amerika
Latin dengan Brazil sebagai anggota utama.
Hal itu juga disinggung dalam joint PR statement yang disampaikan pada hari ini.
Indonesia juga secara resmi menjadi anggota penuh BRICS pada awal tahun 2025 dan Brasil menyambut baik langkah Indonesia tersebut.
Sebagai ketua BRICS 2025, Brazil akan berfokus kepada tiga hal utama, yaitu mendukung multilateralisme, memperkuat hubungan antar negara di global South, serta membangun kemitraan untuk pembangunan sosial, ekonomi, dan juga lingkungan.