Sutiyoso Beri Penghormatan Terakhir untuk IGK Manila

Perwira dan mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso hadir memberikan penghormatan terakhirnya di persemayaman Gubernur Akademi Bela Negara (ABN) Partai NasDem IGK Manila di Gedung ABN NasDem, Jakarta Selatan, Selasa, 19 Agustus 2025. 

Menurut Sutiyoso, IGK Manila semasa hidupnya adalah orang yang sangat rendah hati dan mampu menjadi rekan yang baik dalam pengetahuan olahraga. Semasa hidupnya, IGK Manila juga mampu membawa Persija mendapatkan juara pertamanya.

"Saat itu saya minta kepada beliau (IGK Manila) sebagai senior saya untuk bantu saya menangani Persija. Di tangan beliaulah Persija itu jadi juara pada tahun 2001. Ini memang salah satu ciri beliau kalau bekerja selalu ingin hasilnya yang terbaik," kata Sutiyoso. 

Selain Sutiyoso, sejumlah tokoh Partai NasDem hingga pejabat juga merasakan kehilangan atas kepergian IGK Manila. Sosoknya tidak hanya dikenal di dunia militer saja, namun juga banyak berkecimpung dunia politik hingga olahraga. 

Ucapan duka pun terus berdatangan dari sejumlah tokoh yang hendak memberikan penghormatan terakhir bagi almarhum IGK Manila. Mereka di antaranya Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid dan Ketua Komisi IV DPR RI Titiek Soeharto.

Ada pula Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. Surya Paloh bahkan mengikuti acara persemayaman sejak Senin. 
 

Baca juga: Titiek Soeharto Kenang Loyalitas Jenderal IGK Manila

Gubernur ABN Partai NasDem IGK Manila wafat pada Senin, 18 Agustus 2025. Almarhum disemayamkan di Gedung ABN NasDem Jakarta Selatan hingga Rabu, 20 Agustus 2025. 

Kepergian I Gusti Kompyang Manila meninggalkan duka dan kenangan bagi keluarga dan sahabat. Ia meninggal di usia 83 tahun. 

IGK Manila merupakan tokoh olahraga Indonesia yang dikenal sebagai Bapak Wushu Indonesia sekaligus Mantan Manajer Tim Nasional (Timnas) Indonesia. Saat memimpin Timnas Indonesia, Manila berhasil menorehkan prestasi dengan peraihan medali emas SEA Games 1991 di Manila, Filipina. 

IGK Manila juga berkecimpung di dunia militer. Almarhum merupakan purnawirawan perwira tinggi TNI serta salah satu dari 15 perwira remaja pertama lulusan Akademi Militter Nasional (AMN) dengan kecabangan Korps Polisi Militer dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal TNI AD (POM ABRI).