9 October 2023 17:31
Kasus operasi amandel yang berujung pada kematian dari Benediktus Alvaro Darren (7), menjadi pelajaran penting, khususnya pemerintah dan pekerja medis untuk memperbaiki sistem pelayanan pasien. Kisah Alvaro ini meninggalkan luka mendalami bagi keluarga yang kehilangan.
Jenazah mendiang Alvaro telah dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Pedurenan, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi. Pemakaman Alvaro diiringi isak tangis para keluarga, saudara, dan teman-teman sekolahnya.
Alvaro merupakan pasien RS Kartika Husada, Jatiasih, Bekasi yang meninggal dunia pada Senin 2 Oktober 2023 pukul 18.45 WIB. Sebelum wafat, Alvaro tidak sadarkan diri alias koma selama 13 hari setelah menjalani operasi amandel. Pasca-operasi, Alvaro mengalami mati batang otak sebelum akhirnya meninggal dunia.
Sementara itu, Dinas Kesehatan Kota Bekasi membentuk tim untuk investigasi penyebab meninggalnya Benediktus Alvaro Darren. Tim investigasi beranggotakan dokter ahli, organisasi profesi dan asosiasi rumah sakit untuk menyelidiki ada tidaknya unsur kelalaian yang mengakibatkan meninggalnya Alvaro.
Dalam kasus ini, orang tua Alvaro melalui kuasa hukumnya, telah melaporkan dokter dan direktur RS Kartika Husada ke Mapolda Metro Jaya. Keluarga menduga adanya malpraktek yang dilakukan oleh pihak rumah sakit.
Polda Metro Jaya telah menerima laporan polisi yang dilayangkan keluarga korban tersebut dengan delapan orang terlapor yakni direktur rumah sakit dan dokter yang terlibat dalam tindakan operasi tersebut.
Dir Reskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengatakan, pihaknya akan memanggil delapan orang dokter dan direktur RS Kartika Husada, Bekasi untuk dimintai keterangan terkait laporan polisi yang dilayangkan keluarga Alvaro.
Penyidik juga berkoordinasi dengan dua lembaga kedokteran yakni Konsil Kedokteran Indonesia dan Ikatan Dokter Indonesia untuk menyelidiki dugaan tindak pidana yang terjadi. Penyidik juga akan memanggil tiga orang saksi pelapor, yakni kuasa hukum keluarga korban dan orang tua korban untuk dimintai keterangan.
Sementara itu, orang tua Alvaro mengaku untuk sementara tidak memikirkan langkah hukum terlebih dulu. Pihak keluarga akan membahas terlebih dulu apa langkah terbaik yang akan ditempuh kemudian.
Hal yang jelas, Dinas Kesehatan Kota Bekasi dan Polda Metro Jaya sudah bergerak untuk menyelidiki kasus ini. Penyelesaian yang adil dan terbuka diperlukan untuk mengungkap apa yang sebenarnya terjadi. Ini penting untuk keluarga korban dan masyarakat luas, khusunya para pasien sekaligus RS Kartika Husada itu sendiri.