Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), masih sangat fluktuatif. Erupsi yang terus terjadi membuat posko pengungsian di Kabupaten Sikka harus dipindahkan.
Seminggu erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki menunjukkan eskalasi aktivitas vulkanik. Hingga Minggu, 10 November 2024, pukul 16.03 WIT, Gunung Lewotobi Laki-laki erupsi enam kali. Erupsi terakhir menciptakan kolom abu setinggi 1.000 meter (m).
Per hari ini, Gunung Lewotobi Laki-laki masih berada dalam status Awas atau level 4. Deputi Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Lukmansyah mengatakan
bahwa dua posko pengungsian di Kabupaten Sikka harus dipindahkan ke lokasi baru di Desa Kanada, Flores Timur.
Hal ini dikarenakan kedua posko tersebut sudah tidak ideal dan tidak aman. Area posko tersebut telah mulai dihujani abu vulkanik. Meskipun posko ini berjarak 10-12 kilometer (km) dari titik erupsi.
Petugas kini harus memindahkan 3.000-4.000 pengungsi melalui jalur yang cukup jauh. Hal ini disebabkan jalur cepat yaitu jalan nasional Trans Maumere-Larantuka sudah tidak aman karena telah ditetapkan sebagai zona merah. Jalan Trans Maumere-Larantuka hanya berjarak 3-4 km dari titik erupsi.
Kondisi sebagian besar pengungsi kini mengalami infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Hal ini diduga bukan hanya terpapar abu vulkanik secara langsung, tetapi juga karena kondisi pengungsian yang berdesakan sehingga memudahkan penyebaran penyakit.