Menakar Dampak Perang di Laut Merah

16 January 2024 14:06

Situasi di Laut Merah semakin panas seiring dengan peperangan yang terjadi antara Milisi Houthi Yaman dengan Amerika Serikat dan sekutunya. Milisi Houthi dilaporkan menembak kapal perang Amerika Serikat yang melintasi Laut Merah, setelah sebelumnya pasukan Amerika dan Inggris juga menembakkan roket ke wilayah Yaman.

Sebagai dampak dari ketegangan di Laut Merah, dilaporkan sedikitnya enam kapal tanker minyak menghindari Laut Merah bagian selatan, Senin, 15 Januari 2024. Tidak hanya itu, dilaporkan pula bahwa empat kapal bermuatan LNG tertahan selama akhir pekan lalu.

Merespons hal itu, pakar hukum internasional Hikmahanto Juwana mengungkap bahwa situasi di Laut Merah tersebut berakibat pada proses supply chain. Sebab, Laut Merah merupakan jalur untuk perdagangan internasional. 

"Tidak hanya menambah waktu, tapi juga menambah biaya karena rute yang seharusnya bisa lebih singkat menjadi lebih panjang," kata Hikmahanto dalam Metro Bisnis, Metro TV, Selasa, 16 Januari 2024. 

Hikmahanto yakin pasokan-pasokan dari satu titik ke titik lain akan terganggu. Termasuk, mengganggu perekonomian di Indonesia. 

"Misalnya proyek-proyek yang membutuhkan barang-barang impor itu akan lebih lama datangnya dan lebih mahal harganya. Ini berpotensi menjadi sengketa," ujar Hikmahanto. 

Kondisi ini, kata Hikmahanto, juga membuat kekhawatiran bagi kapal-kapal bendera lain untuk melintasi Laut Merah. Sehingga, mereka lebih baik menghindar.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Silvana Febriari)