7 December 2025 23:45
Banjir akibat luapan air Sungai Citarum dan Sungai Cibeet sejak Jumat lalu masih merendam ratusan rumah di Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Hingga Minggu 7 November 2025, genangan air belum surut.
Lokasi banjir terparah dilaporkan berada di Kecamatan Telukjambe Barat, tepatnya di Desa Karangligar. Di wilayah tersebut, ketinggian air banjir mencapai lebih dari 2 meter.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang, Usep Supriatna, menjelaskan bahwa saat ini terdapat tiga kecamatan utama yang terdampak banjir, yakni Kecamatan Karawang Barat, Telukjambe Timur, dan Telukjambe Barat.
Banjir yang merendam ketiga kecamatan tersebut berasal dari luapan pertemuan arus Sungai Citarum dan Cibeet. Usep Supriatna menjelaskan bahwa banjir ini dipicu oleh curah hujan tinggi di wilayah hulu.
"Ini akibat curah hujan yang cukup tinggi di daerah hulu, antara Bogor dan Bekasi, sehingga debit air tinggi. Sungai Cibeet dan juga Citarum kapasitasnya mungkin sudah mulai berkurang, sehingga air naik ke daratan," jelas Usep.
Ia juga menambahkan adanya fenomena backwater (arus balik), di mana air dari Sungai Cibeet tidak bisa mengalir masuk ke Citarum karena debit Citarum yang juga sedang tinggi.
Petugas BPBD Karawang terus mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada karena intensitas hujan diprediksi masih tinggi.