9 April 2025 14:00
Data indeks penjualan ritel (IPR) dalam enam bulan terakhir bergerak cenderung menurun. Ketua Afiliasi Global Ril Indonesia (AGRA) Roy Mandey menyebut data IPR dan BPS menyebutkan kondisi terkini memasuki situasi anomali kembali, karena Indonesia tidak mengalami deflasi selama lima bulan berturut-turut sejak Lebaran 2024.
"Di bulan Januari mengalami lagi deflasi. Deflasi ini memang di depannya manis, ini juga memberi subsidi listrik dan kondisi diskon yang besar-besaran. Tapi di balik layarnya tentu kami ada penurunan income atau penurunan produktivitas," tutur Roy dalam Zona Bisnis, Metro TV, Rabu, 9 April 2025.
"Dan ketika kita pelaku usaha yang yang tergabung di dalam sektor hilir (memiliki kondisi) hutang modal yang harus kita bayar, kemudian kami juga harus tetap menyerap tenaga kerja, pertumbuhan yang kita harapkan itu pasti akan terhambat karena margin kami turun," ucapnya.
Roy menyebut, sebagian menyebut bahwa kondisi ini bukan pelemahan daya beli. Tetapi sekadar hoarding atau menimbun tabungan.
Baca: Berhasil Rebound, IHSG Dibuka di Zona Hijau |