Pengecer Elpiji 3 Kg Kini Beralih Jadi Sub-Pangkalan

5 February 2025 19:46

Larangan pengecer untuk menjual gas elpiji 3 kg sudah dicabut dengan syarat beralih menjadi sub-pangkalan. Menurut Pertamina, lebih dari 300 ribu pengecer di Indonesia kini sudah otomatis beralih status menjadi sub-pangkalan.

Salah satu pengecer elpiji 3 kg mengaku bersyukur pemerintah telah mencabut larangan penjualan gas elpiji 3 kg. Dirinya akan mematuhi peraturan pemerintah untuk menjadi sub-pangkalan. 

"Nanti kalau emang si pengecer harus membuat sub itu kita ikutin saja sesuai peraturannya," kata pengecer elpiji 3 kg bernama Rofiah. 

Rofiah juga sudah melakukan pendaftaran untuk menjadi sub-pangkalan. Namun, ia menyayangkan tak ada sosialisasi mengenai kebijakan ini. 

"Sayangnya enggak ada sosialisasi dari si agen atau dari pihak ini buat kita pengecer, harus daftarnya bagaimana, caranya bagaimana, daftarnya ke mana," ujarnya. 

Rofiah mengatakan setiap hari dikirim 20 tabung. Namun sejak elpiji 3 kg langka, dirinya hanya dikirim enam tabung dalam satu minggu. 

"Semoga ke depannya pemerintah kalau membuat peraturan lebih dipikirkan kembali, memang untuk kebaikan bersama, tapi sebaiknya sih dipikirkan kembali efek atau dampaknya ke masyarakat kecil terutama yang mereka memakai gas 3 kg ini," ungkap Rofiah. 
 

Baca juga: Seorang Ibu di Demak Tewas Terlindas Truk saat 'Berburu' Gas Elpiji

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengatakan pengecer kini sudah otomatis menjadi sub pangkalan agar bisa menjual gas elpiji 3 kilogram (kg). Masyarakat juga sekarang bisa membeli gas elpiji 3 kg di pengecer.

"Sampai saat ini syaratnya masih ditiadakan, langsung dia otomatis dan sistemnya sudah jalan dari pagi, Pertamina dengan ESDM bahwa pengecer jadi subpangkalan," ujar Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa, 4 Februari 2025. 

Meski demikian, kata Bahlil, masyarakat yang hendak membeli gas melon di pengecer tetap harus menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP). Hal ini untuk memastikan distribusi gas subsidi itu tepat sasaran.

"Kalau enggak pakai KTP, mau pakai apa? Kalian mau elpiji 3 kilo ini dipakai, dioplos, baru dikasih ke industri, nanti subsidi kita ini bagaimana itu maksudnya, tapi kami juga ingin yang disubsidi ini masyarakat belinya dengan harga yang terukur, terjangkau sesuai dengan apa yang program pemerintah," ucap dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Silvana Febriari)