Makkah: Para calon jemaah haji Indonesia ini sudah melaksanakan salat Jumat perdana di Kota Makkah, hari ini, Jumat, 16 Mei 2025. Seiring dengan dimulainya rangkaian ibadah di Masjidilharam, para calon jemaah haji diimbau untuk mematuhi sejumlah ketentuan guna kelancaran dan kenyamanan ibadah.
Hingga hari ini, Jumat, 16 Mei, tercatat sebanyak 36.202 calon jemaah haji atau 93 kloter dari total 525 kloter telah berada di Makkah. Sementara itu, dijadwalkan 17 kloter tambahan akan diberangkatkan dari Madinah ke Makkah dalam beberapa gelombang, hari ini, mulai pukul 08.00 hingga 18.00 waktu Arab Saudi.
Para jemaah dari Madinah akan mengenakan pakaian ihram sejak keberangkatan dan mengambil miqat di Bir Ali, sebelum menempuh perjalanan sekitar enam jam menuju Makkah. Setibanya di pemondokan, mereka akan melanjutkan dengan melaksanakan umrah wajib.
Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah, Ali Machzumi, mengimbau agar jemaah yang hendak salat Jumat di Masjidilharam datang lebih awal. Paling lambat pukul 10.00 waktu setempat.
Hal ini bertujuan agar jemaah bisa memperoleh tempat yang nyaman di pelataran masjid dan menghindari kepadatan di area terminal sekitar Masjidilharam, seperti Terminal Syib Amir, Jabal Ka'bah, dan Jiad.
Usai salat Jumat, jemaah juga disarankan untuk tidak langsung kembali ke
penginapan. Waktu tunggu sekitar 30 menit hingga 1 jam dianjurkan guna menghindari antrean panjang di terminal bus.
Selain itu, jemaah diminta selalu membawa kartu Nusuk, yang berisi data identitas seperti foto, nama, nomor paspor, visa, serta nama syarikah. Kartu ini wajib dibawa saat beraktivitas di luar pemondokan. Termasuk saat salat Jumat di Masjidilharam, karena otoritas Arab Saudi akan melakukan pengecekan terhadap visa haji resmi.
Kebijakan ketat ini merupakan bagian dari pengawasan pemerintah Arab Saudi sejak 29 April 2025. Hal itu untuk memastikan hanya pemegang
visa haji resmi yang dapat berada di Makkah dan Masjidil Haram.
Jemaah juga diimbau membawa kartu bus Shalawat, yang mencantumkan nomor dan rute bus yang digunakan menuju Masjidilharam. Kartu ini penting agar jemaah tidak kesulitan saat kembali ke penginapan.
(Tamara Sanny)