5 November 2025 00:47
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana memberikan keterangan mengenai studi banding program Makanan Bergizi Gratis (MBG) dengan India. Ia menegaskan, studi banding tersebut hanya untuk melihat cara pelaksanaan pemberian makan bergizi gratis, bukan untuk menerapkan secara utuh apa yang dijalankan di India.
Menurut Dadan, BGN telah mengembangkan pola yang jauh berbeda dengan India. Namun, ia menyatakan BGN terbuka untuk melakukan kerja sama dengan negara lain atau lembaga internasional guna mengembangkan program MBG di Indonesia.
"Kami waktu sebelum melaksanakan program kan studi banding ke India, kami melihat pola pelaksanaan MBG di sana dan kami mengembangkan pola sendiri. Tapi kalau ada tawaran dari lembaga internasional atau negara lain untuk bekerja sama, saya kira kita akan terbuka... bukan kita mencontoh plek di sana, karena metode yang kami kembangkan beda banget dengan yang ada di India," tuturnya.
Dadan juga menyampaikan, saat ini sudah ada 14 ribu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang beroperasi dan melayani 10.800.000 penerima manfaat. Oleh karena itu, ia optimistis jika target program MBG bisa tercapai hingga akhir 2025.