.,

Belasan Desa di Pidie Jaya Diterjang Banjir Susulan

7 December 2025 19:26

Pidie Jaya: Belasan desa di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh kembali terendam banjir susulan, setelah hujan deras mengguyur selama enam hari. Hujan lebat itu memicu sungai di Meureudu, meluap. 

Debit air yang tinggi membuat pemukiman warga terendam banjir hingga satu meter. Menurut warga, luapan ini diperparah karena sungai tersumbat kayu dan sedimen, memaksa air mencari jalur baru ke perkampungan. 

Tidak hanya merendam rumah warga, banjir juga mengenangi jalur lintas Banda Aceh–Medan. Warga Pidie Jaya masih cemas dan khawatir akan banjir susulan yang sewaktu-waktu masih mengintai. Hal itu karena aliran sungai sendiri saat ini berubah dan sumbatan di badan sungai belum tertangani.
 


Mulai terserang penyakit


Selain khawatir banjir susulan, sejumlah pengungsi juga mulai terserang penyakit.  Hal ini disampaikan oleh salah seorang pengungsi, Anisa, 53, warga desa Dayah Kreut, Kecamatan Meurah Dua, yang mengungkapkan kondisinya saat ini kurang sehat.

Anisa mengaku telah mengalami demam selama beberapa hari. Ia mengatakan, meski bantuan seperti beras, minyak makan, dan mie instan telah mulai diterima, akses untuk mendapatkan obat-obatan masih sangat terbatas.


(Warga Desa Dayah Kreut, Kecamatan Meurah Dua, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, mulai terserang penyakit)


"Saat ini lagi kurang sehat. Dari kemarin, beberapa hari ya, udah mulai (sakit). Demam," kata Anisa kepada Metrotvnews.com, Minggu, 7 Desember 2025.

Anisa mengungkapkan keluhannya setelah bencana banjir yang melanda wilayahnya lebih dari seminggu yang lalu. Ia mengatakan, obat yang dibelinya itu didapat dengan menumpang mobil pick-up warga yang menuju pasar, karena akses transportasi yang sulit. Selain demam, Anisa juga membutuhkan vitamin dan obat untuk mengatasi gatal-gatal yang dideritanya.

"Untuk obat, belum ada (dari bantuan). Kami beli nya di pasar," ujar Anisa.

Keterbatasan obat-obatan menjadi keluhan utama para pengungsi dan korban terdampak banjir. Obat yang ia konsumsi saat ini bukan berasal dari distribusi bantuan kesehatan, melainkan dari pembelian mandiri atau pemberian orang lain yang kebetulan pulang ke daerahnya.


(Nada Nisrina)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Gervin Nathaniel Purba)