Indonesia Dirundung Bencana, Prabowo Minta Pendidkan Lingkungan Masuk Silabus

29 November 2025 21:19

Presiden Prabowo Subianto menyinggung bencana alam yang baru-baru ini melanda sejumlah wilayah seperti Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Menurutnya, rangkaian bencana tersebut menjadi pengingat bagi seluruh bangsa bahwa dunia kini mengalami perubahan iklim dan juga pemanasan global akibat kerusakan lingkungan.

"Ini mengingatkan kita bahwa dunia penuh dengan tantangan, perubahan iklim, pemanasan global, kerusakan lingkungan, ini menjadi tantangan yang harus kita hadapi," ungkap Presiden Prabowo saat berpidato di puncak perayaan Hari Guru Nasional 2025 di Indonesia Arena, Jakarta, pada Jumat, 28 November 2025.

Menyikapi hal tersebut, Kepala Negara menekankan peran penting para pendidik untuk menanamkan kesadaran lingkungan sejak dini. Ia meminta upaya pelestarian lingkungan dimasifkan, jika perlu hal itu dimasukkan dalam mata pelajaran di sekolah.

"Saya kira mungkin para guru-guru di seluruh Indonesia, saya yakin sudah mulai, tapi perlu kita tambah dalam silabus, dalam mata pelajaran, juga kesadaran akan sangat pentingnya kita menjaga lingkungan alam kita," tegasnya.
 

Baca juga: Presiden Ajak Ribuan Guru Doakan Korban Bencana di Sumatra

Presiden kedelapan RI ini menggarisbawahi beberapa aspek mutlak dalam menjaga kelestarian lingkungan, di antaranya adalah menjaga hutan dari pembabatan pohon, mencegah perusakan hutan, dan memastikan sungai-sungai tetap bersih agar mampu menyalurkan air dengan lancar.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga mengajak seluruh hadirin untuk memanjatkan doa bagi para korban bencana alam di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

“Kita merasakan saudara-saudara kita yang mengalami duka musibah akibat bencana alam di beberapa wilayah Nusantara, terakhir di Aceh dan Sumbar. Tentunya kita berdoa agar mereka senantiasa dilindungi Yang Maha Kuasa, diringankan duka dan penderitaan mereka,” ujar Presiden Prabowo.

Mengenai respons pemerintah, Presiden Prabowo menegaskan bahwa bantuan telah dikirimkan secara cepat sejak hari-hari pertama pasca-bencana, baik melalui jalur darat maupun udara. Meskipun demikian, distribusi bantuan di lapangan menghadapi kendala berat.

“Kita bergerak cepat di hari-hari pertama. Kita sudah mengirim bantuan lewat jalur darat dan udara, tetapi kondisi memang berat. Banyak jalur terputus dan helikopter pun kadang kesulitan mendarat,” pungkas Presiden Prabowo.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Anggie Meidyana)