Jakarta: Proses perbaikan sejumlah infrastruktur pascabencana banjir bandang dan longsor di Sumatra telah menunjukkan perkembangan progres. Untuk jalan nasional, misalnya. Dari 80 ruas jalan nasional yang terdampak, 81 persen di antaranya sudah berhasil diperbaiki.
Realisasi pemulihan jalan nasional bervariasi. Di Aceh, dari 38 ruas jalan nasional terdampak, 26 di antaranya sudah fungsional (68 persen). Kemudian Sumatara Utara (Sumut), dari 12 ruas jalan, 10 di antaranya sudah fungsional (83 persen). Sedangkan Sumatra Barat (Sumbar), 29 dari 30 ruas jalan nasional yang terdampak sudah fungsional (96 persen).
Untuk jembatan nasional, dari total 33 jembatan yang terdampak, 19 jembatan (sekitar 60 persen) sudah fungsional. Masih ada 15 jembatan yang membutuhkan pekerjaan lebih lanjut, termasuk pemasangan jembatan Bailey dan Arramco.
"Targetnya, semua kebutuhan untuk jalan-jalan nasional termasuk jembatan-jembatan nasional ini bisa kami selesaikan akhir Desember 2025," ujar
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo, dikutip dari
Breaking News Metro TV, Jumat, 19 Desember 2025.
Walaupun fokus utama masih pada pemulihan jalan nasional, Kementerian PU mencatat adanya 123 ruas jalan daerah dan 95 jembatan daerah yang terdampak. Penanganan infrastruktur daerah sedang berjalan, namun belum masif.
Kementerian PU telah mengerahkan 1.130 personel dan 872 alat berat di tiga provinsi. Mereka membutuhkan sekitar 69 jembatan Bailey dan Arramco untuk menyelesaikan 91 jembatan daerah yang rusak.
Selain itu, Kementerian PU mengupayakan pemulihan sistem penyediaan air minum (spam). Di Aceh Tamiang, misalnya, pembangunan tiga spam sedang diproses dan ditargetkan pulih dalam tiga bulan ke depan. Untuk sanitasi sementara, 334 unit sarana prasarana (hidran umum, tandon, toilet portabel) sudah diturunkan.
(Aulia Rahmani Hanifa)