Editorial Malam: Akhiri Manipulasi Demokrasi

5 February 2024 22:51

Kenegarawanan Presiden Joko Widodo berada di titik nadir dalam kubangan praktik politik yang tidak lagi menjunjung moral dan absen dari etika. Publik kian risau dengan posisinya di puncak kepemimpinan pemerintahan. Joko Widodo terus bermain api membuat hukum ditekuk, etika ditanggalkan dan demokrasi dibuat berantakan.

Di singgasana tertinggi, mestinya negarawan yang bertahta. Namun, jujur yang kita katakan bahwa yang kita saksikan situasi terkini ialah sosok politikus biasa yang lebih kentara.

Politikus berkadar biasa itu tidak lagi mengenal mana yang pantas dan mana yang tidak pantas. Tapi lebih kepada pertimbangan mana yang menaikkan elektoral  dan mana yang berpotenaai menghambaat suara elektoral. 

Kekuasaan dalam pikirannya hanya sebuah alat untuk meraih dan menggenggam erat kekuasaan agar tidak lepas dari tangannya. 

Pemilu sebagai bentuk penghormatan terhadap demokrasi dan hak rakyat diposisilam sebagai ajang perlombaan antara menang dan kalah tanpa memedulikan martabat. 

Situasi itulah yang membuat para cendekiawan, intelektual, para guru besar, dan civitas akademika dari puluhan perguruan tinggi negeri dan swasta menyatakan sikap mengkritik rusaknya demokrasi di bawah pimpinan Presiden Joko Widodo. Mereka menilai banyak penyimpangan yang terjadi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Silvana Febriari)