Pemerintah Kabupaten Kutai Barat membangun tugu perdamaian yang mengisyaratkan tentang keberagaman suku tetapi tetap satu. Tugu perdamaian diresmikan tepat pada hari ulang tahun ke-24 Kabupaten Kutai Barat, sekaligus menjadi acara inti pada puncak Festival Dahau.
Prosesi peresmian menumen tugu perdamaian ini diawali dengan pemotongan pita oleh Bupati Kutai Barat FX Yapan dan Wakil Bupati Edyanto Arkan yang menjadi momen penting dalam sejarah Kutai Barat, Kalimantan Timur.
Setelah pemotongan pita dilanjutkan dengan pengucapan ikrar yang diucapkan oleh sejumlah tokoh adat, tokoh masyarakat, Ketua DPRD Kutai Barat serta perwakilan dari TNI dan Polri yang diwakili oleh Kapolres Kutai Barat AKBP Heri Rusyaman dan Dandim 0912 Korps Zeni Eko Handoyo. Mereka berjanji untuk bersama-sama menjaga keamanan dan kondusivitas Kutai Barat serta memelihara kerukunan dan toleransi di daerah ini.
Momen tugu perdamaian yang berdiri kokoh di Taman Budaya Sendawar melambangkan persaudaraan dari berbagai etnis yang ada di Kutai Barat. Tugu ini berbentuk patung perempuan yang terbuat dari kayu ulin yang merupakan sebuah simbol perdamaian dalam masyarakat Kutai Barat.
Bupati Kutai Barat FX Yapan mendorong seluruh warga Kutai Barat untuk bersama-sama menyongsong hari esok yang lebih baik.
Yapan juga mengungkapkan Kabupaten Kutai Barat adalah milik masyarakat yang ada di Kutai Barat. Meski penduduk asli merupakan etnis suku Dayak, namun Kutai Barat tidak membeda-bedakan masyarakatnya. Yapan menilai seluruh warga Kutai Barat melebur menjadi satu dan hidup berdampingan selaras dengan alam