Nasib Pilu Purnawirawan Kopassus Mustari HIdup Terlunta

3 August 2025 17:48

Nasib pilu dialami seorang purnawirawan Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD), kini Kopassus, Serma Mustari di Jeneponto, Sulawesi Selatan. Ia diduga ditelantarkan oleh anak dan istrinya dan kini tinggal dalam kondisi memprihatinkan di sebuah kamar berukuran 2x2 meter.

Sosok yang dulunya tegap menjaga negeri, kini hidup terlunta-lunta setelah diduga ditelantarkan oleh darah dagingnya sendiri. Pria sepuh itu tinggal di ruangan sempit di rumah kerabatnya, H. Jalling, di Dusun Kunjung Mange, Desa Kaluku, Kecamatan Batang, Kabupaten Jeneponto.

Mustari bukan prajurit biasa. Ia pernah bertugas di medan-medan berat, seperti di Timor Timur dan Irian Barat. Namun, nasib berkata lain. Setelah puluhan tahun mengabdi kepada negara, di masa tuanya ia justru ditinggalkan.

Meski sudah tua, Mustari Karaeng Baso masih mengingat kenangan waktu bertugas di pasukan elite Indonesia tersebut. Ia bahkan masih mengingat Presiden Soeharto dan Prabowo Subianto kala itu sebagai atasan langsungnya di satuan RPKAD.

"(dulu) Kopassus. Memang (di bawah) komando Prabowo. Saya lama dipimpin oleh Soeharto. Tapi bila belum (diperintah) apa-apa, saya lakukan itu saja (tugas saya)," kata Serma (Purn) Mustari Karaeng Baso.

Mustari Karaeng Baso terakhir berdinas di Kabupaten Bulukumba dan tinggal mengontrak rumah bersama istri dan anaknya. Menurut pengakuannya, ia ditinggal anak dan istri setelah uangnya sebesar Rp100 juta diambil oleh anaknya. Setelah itu, Mustari ditinggalkan begitu saja. Ia sempat hidup tanpa arah di Kabupaten Bantaeng, lalu berpindah ke Makassar dan bertahan di Terminal Malengkeri selama sepekan hanya dengan membawa sebuah ransel.

Kini, Mustari sudah dua tahun tinggal di rumah kerabatnya dan menggantungkan hidupnya dari belas kasih mereka. Meski hidupnya tak lagi megah, ia tetap menyimpan kehormatan sebagai prajurjit, salah satunya adalah jaket loreng kebanggaannya.

Batituud Koramil 05 Batang Pelda Alimuddin membenarkan bahwa Mustari Karaeng Baso dulunya adalah anggota pasukan elite RPKAD/Kopassus. Menurutnya, Mustari adalah prajurit tegas dan berjasa pada masanya.

"Beliau ini TNI, dia masuk satuannya itu, menurut keterangan beliau termasuk di administrasinya, masuk di Batalion Kopassus, Grup 1 Kopassus Cijantung. Kemudian pensiun terakhir di Kodim 1411. Jadi dia pensiun terakhir di Bulukumba. Tahun 92," tutur Pelda Alimuddin.

Kapolsek Batang Iptu Purwanto juga membenarkan kondisi dan status Mustari. Sejauh ini pihaknya sudah melakukan pengawasan secara kemanusiaan meski bantuan formal masih minim.

"Setelah kami koordinasi dengan Pak Alimuddin, bahwasanya Pak Mustari Karaeng Baso adalah pensiunan TNI Angkatan Darat dari kesatuan zaman dulu RPKAD, sekarang Kopassus," kata Iptu Purwanto.

Ironis, seorang anggota pasukan elite yang pernah berada di garis depan kini terlantar di usia senja. Mereka yang pernah berkorban untuk Merah Putih tetap berhak hidup layak saat senjanya tiba.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Sofia Zakiah)