Demi Tata Uang, Gadai Tata Ruang

22 March 2025 22:27

Banjir terus datang dan pergi di wilayah Jabodetabek. Namun, banjir yang menyerbu sejak Senin malam, 3 Maret 2025, pekan lalu, menjadi banjir terparah di Bekasi sejak 2020. 

Banjir setinggi 5 meter melumpuhkan 11 kecamatan di Kota dan Kabupaten Bekasi. Lebih dari 100 ribu jiwa kehilangan sebagian harta dan bendanya.

Sehari sebelumnya pada Minggu malam, 2 Maret 2025, banjir juga menerjang kawasan Desa Tunggu Selatan, Cisarua, Bogor. Kawasan ini diguyur hujan dengan intensitas tinggi sejak sore hingga aliran Sungai Ciliwung meluap tak terbendung lagi. Lebih dari 400 jiwa terdapak banjir bandang Cisarua.

Hingga kini, banjir juga masih mengenangi sebagian wilayah Jakarta. Di beberapa wilayah, bibit air Sungai Ciliwung melimpas ke daratan.

Tidak ada asap kalau tidak ada api. Banjir yang melanda sebagian Jabodetabek di pekan pertama Maret ini disebut sebagai kiriman dari Puncak Bogor. Kawasan Puncak Bogor dianggap sebagai biang kerok.

Curah hujan tinggi kerap dijadikan kambing hitam. Banjir yang datang dan pergi tanpa permisi. Padahal sebenarnya, kita sendiri yang lalai dan abai menjaga lingkungan tempat berpijak.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Silvana Febriari)