Proses evakuasi balita, lansia, dan ibu hamil di kawasan Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur, berlangsung dramatis akibat ketinggian banjir yang terus meningkat.
Evakuasi dua balita di Jalan Berlian, Bidara Cina, berlangsung menegangkan. Ketinggian air yang terus naik memaksa petugas bergerak cepat untuk menyelamatkan mereka yang masih terjebak di lantai dua rumah.
Petugas dari Korps Polisi Perairan (Korpolairud) Polri terpaksa menggunakan perahu portabel untuk mengevakuasi warga karena lokasi rumah berada di gang sempit dan berdekatan dengan arus deras Sungai Ciliwung.
Diketahui, banjir di Bidara Cina terjadi akibat luapan
Sungai Ciliwung dan telah merendam ratusan rumah dengan ketinggian air mencapai lebih dari 1,5 meter. Sejumlah warga memilih mengungsi ke posko yang disediakan di kantor RW setempat karena khawatir banjir tidak segera surut.
Sementara itu, di wilayah Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta Timur, banjir mencapai ketinggian hingga 2 meter sejak Minggu, 2 Maret 2025 malam. Hingga Senin sore,
ketinggian air mulai surut menjadi sekitar 170 cm, tapi masih merendam sejumlah RT, termasuk RT 6, 10, 11, 13, dan 14 di RW 4 dan 5.
Sebanyak 193 warga telah dievakuasi ke posko pengungsian, termasuk 43 balita dan 13 lansia.
Posko pengungsian disiapkan di kantor kelurahan, SDN 1 dan 2 Kampung Melayu, serta beberapa masjid terdekat. Meski demikian, beberapa warga memilih tetap bertahan di rumah mereka yang memiliki lantai dua atau tiga.
Guna mencegah risiko bahaya, PLN telah memadamkan aliran listrik sejak pukul 12.00 WIB. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (
BPBD) bersama kepolisian terus melakukan evakuasi warga yang masih bertahan di rumah mereka.
(Zein Zahiratul Fauziyyah)