7 October 2025 21:22
Ketua Alumni Ponpes Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, mewakili keluarga dan pengurus pesantren, menyampaikan permintaan maaf atas tragedi yang menewaskan puluhan santri. Pihak ponpes juga mengapresiasi atas empati dan dukungan berbagai pihak, baik pemerintah, swasta dan semua masyarakat.
Permintaan maaf tersebut disampaikan Ketua Alumni Ponpes Al-Khoziny KH Zainal Abidin. Zainal mewakili keluarga maupun pengurus Ponpes Al Khoziny, atas tragedi yang mengakibatkan puluhan santri meninggal dunia.
"Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada keluarga, masyarakat dan khususnya teman-teman media, apabila dalam beberapa hari terakhir ini ada hal-hal yang kurang mengenakkan," kata Zainal, di Sidoarjo, Selasa, 7 Oktober 2025.
Pihak Ponpes Al Khoziny juga mengapresiasi empati, dan dukungan dari berbagai pihak atas tragedi ini. Solidaritas yang ditunjukkan masyarakat, pemerintah, dan relawan menjadi kekuatan tersendiri bagi keluarga besar pondok.
"Terima kasih kepada seluruh masyarakat, pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, Basarnas, Kementerian, dan semua yang telah memberikan pertolongan, simpati, dan kontribusi luar biasa. Kami hanya bisa membalas dengan doa, semoga menjadi amal jariyah," jelas Zainal.
Terkait kondisi bangunan dan langkah ke depan, pihak Ponpes Al Khoziny menunggu hasil investigasi terlebih dahulu. Namun, untuk sementara, area sebelah timur pondok akan digunakan sebagai tempat tinggal darurat bagi para santri yang masih berada di lokasi.
Pada kesempatan itu Zainal menyampaikan keyakinannya bahwa para santri yang wafat dalam musibah tersebut berada dalam kondisi terbaik.
"Kami yakin dan berani bersumpah bahwa para santri yang meninggal dunia itu husnul khotimah. Mereka wafat dalam kondisi sedang melaksanakan salat," ujar Zainal.
Proses evakuasi korban dan pembersihan material reruntuhan Ponpes Al Khoziny, akhirnya selesai pada Selasa pagi, 7 Oktober 2025. Total korban akibat tragedi itu 171 orang, dan 104 selamat serta 67 meninggal dunia.