Serunya Festival Rambanan Kulon Progo, Ada Fashion Show Ternak dan Lomba Mengarit

7 September 2025 14:25

Warga Kulon Progo menggelar festival unik bernama Rambanan 2025, yang menghadirkan fashion show hewan ternak, hingga lomba ngarit atau mencari rumput. Festival Rambanan 2025 digelar di Glimpang Glamping, Kampung Pramuka, Desa Purwosari, Kecamatan Girimulyo, Kulon Progo, pada Sabtu, 6 September 2025. 

Dalam festival ini ada fashion show nyleneh karena pesertanya bukan manusia, melainkan kambing dan domba. Kambing dan domba memang menjadi ternak yang familiar bagi masyarakat di desa ini, karena didukung topografi yang sesuai, selain itu kambing ras Kaligesing yang banyak dibudidayakan masyarakat memiliki harga yang cukup tinggi.

Kambing dan domba peserta fashion show itu sudah didandani dengan kostum unik. Ada yang memakai baju tradisional, ada juga yang mengenakan busana modern necis laiknya model profesional. Tak mau kalah, para peternak juga memakai busana cetar nan menarik saat mendampingi kambing dan domba miliknya tampil di panggung catwalk. 

Mulai dari cosplay petani komplit dengan capingnya, sampai jadi emak-emak sosialita full make-up. Walhasil, gelak tawa dan keriuhan penonton menyelimuti acara tersebut.

Festival yang disokong Paniradya Kaistimewan DIY ini juga digelar lomba ngarit atau mencari rumput. Pesertanya kaum wanita yang mayoritas adalah emak-emak. Ketika bunyi start dibunyikan, para peserta beradu cepat mengumpulkan rumput serta dedaunan sebagai pakan ternak di area perkebunan yang ada di sekitar lokasi acara. 

Tak sedikit dari peserta itu berlari hingga terjerembab ke tanah karena kontur kebun yang berundak.
Berbekal sabit dan kain ataupun tali pengikat, para peserta hanya diberi waktu 15 menit untuk mengumpulkan rumput sebanyak-banyaknya. Rumput yang terkumpul selanjutnya dinilai oleh juri dan ditimbang untuk mencari siapa pemenangnya. Peserta dengan perolehan rumput terbanyak ditetapkan sebagai jawara.

Paniradya Pati Keistimewaan DIY, Aris Eko Nugroho menjelaskan Rambanan merupakan akronim dari Paniradya Ambangun Kalurahan. Festival ini digelar untuk melestarikan budaya, dan potensi di tingkat kalurahan.

Sehingga dalam acara tersebut juga ditampilkan berbagai kearifan lokal setempat seperti kirab budaya, tradisi siram ternak, kembul bujana, baritan, dan diakhiri fashion show hewan serta lomba ngarit. Terkait fashion show hewan, Aris menyebut jika kegiatan ini adalah bentuk apresiasi peternak terhadap kambing dan domba. Lewat acara ini, diharapkan peternak bisa memperlakukan ternaknya dengan baik.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Nopita Dewi)