Erupsi Gunung Semeru yang terjadi di Jawa Timur (Jatim) sejak 19 November 2025 lalu bukan hanya merusak rumah dan akses warga, tetapi juga membuat hasilkan aliran baru banjir lahar yang membuat masyarakat tetap waspada dan berhati-hati mengenai terbentuknya aliran banjir tersebut.
Sebanyak lebih dari 50 rumah warga terdampak di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Jatim yang diakibatkan awan panas letusan Gunung Berapi Semeru tersebut. Selain merusak rumah, awan panas juga mengakibatkan terbentuknya banjir lahar baru.
Petugas dan dinas terkait meminta masyarakat untuk terus waspada tentang bahaya banjir lahar susulan dan meminta masyarakat untuk tidak panik.
Di lain tempat, bencana longsor yang terjadi di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah beberapa waktu telah memasuki hari ke-10 proses evakuasi pasca kejadian longsor tersebut. Hingga saat ini, masih terdapat dua korban yang belum ditemukan di Desa Cibeunying, Majenang, Jateng.
Puluhan dari petugas Tim SAR dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dibantu TNI/Polri terus melakukan proses pencarian hingga saat ini. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menggunakan selang untuk mempermudah pencarian korban.
Salah satu keluarga korban longsor tersebut mengatakan bahwa dalam hari terakhir proses pencarian korban tersebut ia meminta agar anaknya segera ditemukan. Adapun hal ini, keluarga telah menerima bahwa anaknya tidak dapat ditemukan.
(Shandayu Ardyan Nitona Putrahia Zebua)