Bandung Siap Jadi Pusat Perayaan 70 Tahun KAA, Ini Rangkaian Acaranya

18 April 2025 12:46

Bandung: Tepat 70 tahun yang lalu, 29 negara berkumpul di Kota Bandung dalam Konferensi Asia Afrika (KAA) pertama, menandai titik balik perjuangan negara-negara berkembang melawan kolonialisme. Hari ini, Jumat 18 April 2025, semangat solidaritas itu kembali digaungkan dari titik nol Kota Bandung, Jalan Asia Afrika, jalan bersejarah yang tak hanya menjadi saksi, tetapi juga simbol dari lahirnya Dasasila Bandung.

Pemerintah Kota Bandung telah memulai serangkaian agenda peringatan sejak kemarin, dengan menerima kunjungan delegasi Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI). Rombongan yang terdiri dari perwakilan berbagai negara Asia, Afrika, bahkan Eropa ini, diajak mengunjungi Gedung Merdeka, lokasi bersejarah tempat KAA 1955 diselenggarakan. Di kompleks tersebut juga terdapat Museum Konferensi Asia Afrika, yang menyimpan artefak dan dokumentasi penting dari peristiwa diplomatik tersebut.

Wali Kota Bandung Muhammad Farhan menyampaikan bahwa Kota Bandung terbuka menjadi rumah bagi siapa pun yang ingin memperingati momen bersejarah ini.

"70 tahun lalu di kota ini dimulai diplomasi multilateral yang melibatkan banyak negara berkembang. Bahkan, semangat yang dibawa hingga kini tetap relevan, termasuk satu utang sejarah yang belum tuntas: kemerdekaan Palestina. Karena itu di Bandung ada Palestine Walk, sebagai simbol solidaritas dan sejarah," ujar Muhammad Farhan dikutip dari Selamat Pagi Indonesia pada Jumat, 18 April 2025.

Rangkaian Peringatan Panjang hingga September

Farhan menambahkan, peringatan 70 Tahun Konferensi Asia Afrika bukan hanya dirayakan dalam satu atau dua hari, melainkan digelar dalam rangkaian panjang hingga 25 September, bertepatan dengan Hari Jadi Kota Bandung.
 
Baca Juga: Serial Culture by Design, Kolaborasi Australia–Indonesia untuk Seni dan Identitas
 

Berbagai kegiatan sudah dijadwalkan, mulai dari peluncuran logo “Bandung, Ibu Kota Asia Afrika”, hingga festival budaya dan olahraga. Pada 19 April, akan digelar stand-up tour oleh komedian Panji Pragiwaksono sebagai pembuka, disusul Run for Humanity pada 20 April, sebuah lari amal yang hasilnya akan disumbangkan bagi perjuangan kemanusiaan, termasuk untuk rakyat Palestina.

Selanjutnya, 23 April, Bandung akan menyambut 15 duta besar dari negara-negara Afrika. Sementara 26 April akan digelar istighasah akbar untuk mendukung Gaza dan Palestina. Puncaknya, pada 17 Agustus akan digelar Konser Kemerdekaan Nasional, dan Festival Asia Afrika yang biasanya hanya di Jalan Braga dan Asia Afrika, tahun ini akan diperluas hingga ke lima wilayah kota.

Spirit Bandung Masih Relevan

Pendiri FPCI Dino Patti Djalal menyebut bahwa nilai-nilai yang dihasilkan dari Konferensi Asia Afrika masih sangat relevan di tengah dunia yang kini penuh konflik dan polarisasi.

"Semangat Bandung adalah norma yang bisa membuat dunia lebih baik. Kita tidak boleh melupakan itu, dan Pemerintah Indonesia harus terus menjunjung tinggi spirit ini," kata Dino.

Senada, mantan Menteri Luar Negeri Mesir Nabil Fahmy yang turut hadir dalam delegasi, menyampaikan rasa hormat dan optimismenya.

"Berada di Bandung ini membawa perenungan. Jika para pendiri bangsa kita bisa melakukan hal ini 70 tahun yang lalu, maka kita juga bisa. Mari bergandengan tangan dan membangun masa depan yang lebih baik.," ujar Nabil dalam bahasa Inggris.

(Tamara Sanny)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id