Sekjen PBB Tedros Adhanamo Ghebreyesus mengumumkan cacar monyet sebagai darurat kesehatan global dan mengatakan bahwa wabah tersebut harus menjadi perhatian internasional. Meski Indonesia sampai saat ini belum ada laporan pasien terpapar wabah cacar monyet, namun Kementerian Kesehatan sudah mengantisipasi adanya kemungkinan buruk yang terjadi.
Langkah antisipasi tersebut yakni melakukan pencatatan dan sudah disediakan dua laboratorium untuk meneliti wabah tersebut. Kemenkes juga memberikan sosialisasi pada seluruh maskapai internasional yang akan masuk ke indonesia yang nantinya jika ditemukan adanya pelaku perjalanan lintas negara dan ada indikasi gejala cacar monyet maka tindakan medis akan segera dilakukan seperti karantina.
Jubir Kemenkes Mohammad Syahril menyebut, masyarakat tidak perlu panik atas wabah tersebut karena tidak mematikan serta persentase pasien dirawat hanya 8-10%.
