Segera Tayang, Film 'Tinggal Meninggal' Sajikan Komedi Getir

Film komedi getir terbaru berjudul "Tinggal Meninggal" siap menyapa penonton bioskop Indonesia mulai 14 Agustus 2025. Disutradarai oleh Kristo Immanuel dan diproduseri oleh Ernest Prakasa, film ini telah berhasil menarik perhatian internasional bahkan sebelum tayang secara resmi.

Rumah produksi asal Korea Selatan, Barunson E&A, yang dikenal lewat film pemenang Oscar "Parasite", telah mengakuisisi hak lisensi internasional untuk film ini. Ernest Prakasa meluruskan bahwa Barunson E&A tidak akan memproduksi ulang film tersebut, melainkan bertindak sebagai agen yang akan menangani potensi adaptasi atau remake oleh negara lain di masa depan.

"Mereka bukan punya hak produksi ulang, tapi memegang hak seandainya mau ada negara lain yang mau produksi ulang. Mereka tertarik sejak presentasi konsep, membaca skenario, hingga menonton rough cut filmnya," jelas Ernest.

"Tinggal Meninggal" berkisah tentang seorang pemuda bernama Gema yang berbohong kepada teman-temannya demi mendapatkan perhatian. Sutradara Kristo Immanuel mengungkapkan bahwa ide cerita ini terinspirasi dari pengalaman pribadinya saat masih kecil.

"Waktu SD saya pernah merasa kesepian, tapi tiba-tiba dapat perhatian dari teman-teman karena saya mau pindah kota. Perasaan unik itu yang ingin saya tuangkan ke dalam sebuah film dark comedy," tutur Kristo.

Lebih dari sekadar komedi, film ini menggali lapisan tema yang lebih dalam tentang hubungan keluarga. Kristo mengonfirmasi bahwa ada kesamaan pola antara kebohongan yang dilakukan Gema dengan kebohongan yang pernah dilakukan ayahnya di masa lalu.

"Ini memang sengaja kami ciptakan. Film ini membicarakan dampak orang tua yang absen secara afeksi, sehingga anak bisa mencontoh hal-hal yang tidak baik dari orang tuanya tanpa pernah ada diskusi dari hati ke hati," tambahnya.

Pada akhirnya, Kristo tidak ingin memaksakan satu pesan tunggal kepada penonton. Ia berharap "Tinggal Meninggal" justru dapat menjadi pemantik percakapan.

"Saya ingin film ini jadi conversation starter. Tergantung dari sudut pandang mana penonton melihatnya. Justru saya ingin tahu dari penonton, apa yang mereka dapat dari film ini," tutupnya.