Komnas HAM: 10 Korban Meninggal Dunia Terkait Unjuk Rasa

4 September 2025 17:13

Komnas HAM mencatat ada 10 orang korban meninggal dunia akibat aksi demonstrasi yang berujung rusuh. Ketua Komnas HAM Anis Hidayah menyebut, Korban berasal dari Jakarta, Makassar, Solo, dan Yogyakarta, serta Manokwari. 

Komnas HAM menyebut, beberapa korban jiwa di antaranya diduga meninggal dunia karena mengalami kekerasan dan penyiksaan oleh aparat kepolisian. Komnas HAM hingga kini masih menyelidiki lebih lanjut terkait perlibatan aparat dalam meninggalnya para korban. 

Ketua Komnas HAM Anis Hidayah menegaskan, lembaganya sangat menghargai kepedulian PBB terhadap situasi hak asasi manusia di tanah air. Pihaknya juga sepakat ruang dialog menjadi elemen krusial dalam menyikapi berbagai persoalan di masyarakat. 

"Tentu kami menghormati perhatian PBB yang sangat serius melihat situasi di Indonesia. Tentu kami setuju ruang dialog ini sangat penting, sejak awal Komnas HAM menyampaikan pendapat mendorong rekomendasi kepada pemerintah membuka ruang dialog," kata Ketua Komnas HAM Anis Hidayah, dikutip dari tayangan Metro Siang, Metro TV, Kamis, 4 September 2025.

Selain pengemudi ojek online (ojol) Affan Kurniawan, terdapat sembilan orang lainnya yang meninggal dunia dalam unjuk rasa yang berakhir ricuh yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Korban berasal dari Jakarta, Makassar, Solo, dan Yogyakarta, serta Manokwari. 
 

Baca juga: Presiden Prabowo Panggil Dudung dan Wiranto Bahas Situasi Pascakericuhan
 

10 korban yang meninggal dunia akibat aksi demonstrasi yang berujung ricuh:

  1. Affan Kurniawan (21), driver ojek online meninggal dunia setelah dilindas mobil taktis Brimob Polda Metro Jaya di kawasan Rusun Bendungan Hilir 2, Jakarta Pusat.
  2. Andika Lutfi Falah (16), siswa SMKN 14 Tangerang meninggal dunia saat ikut demonstrasi menuntut pembubaran DPR di kawasan Senayan. Ia diduga tewas akibat pukulan benda tumpul pada kepala belakang. 
  3. Septinus Sesa (39), meninggal dunia saat ikut aksi blokade di Wirsi Jalan Yos Sudarso, Manokwari. Diduga meninggal dunia akibat efek gas air mata.
  4. Saiful Akbar (43), Plt Kepala Seksi Kesra Kecamatan Ujung Tanah. Ia meninggal karena terjebak di dalam Gedung DPRD Makassar yang terbakar.
  5. Muhammad Akbar Basri (26), Staf DPRD Makassar itu ikut terjebak dalam Gedung DPRD Makassar yang terbakar. Jasadnya ditemukan di lantai 3 gedung.
  6. Sarinawati (26), staf DPRD Makassar itu tewas terbakar karena terjebak di Gedung DPRD Makassar saat terjadi kerusuhan.
  7. Rusmadiansyah (25), driver ojek online Makassar ini tewas dikeroyok sejumlah orang yang mencurigainya bagian dari intelejen aparat.
  8. Sumari (60), tukang becak, meninggal dunia akibat mengalami sesak napas dan serangan asma akibat gas air mata dari bentrokan massa demo dengan aparat di Bundaran Gladak hingga Balai Kota Solo. Gas air mata yang pekat terbawa angin hingga ke kawasan Pasar Gedhe.
  9. Rheza Sendy Pratama (21 ), mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Yogyakarta, meninggal dunia usai mengikuti demosntrasi di Polda DIY. Ia sempat dilarikan ke RSUP Dr Sardjito. Keluarga menemukan jasadnya penuh lebam dan leher patah. Meski demikian, penyebab kematiannya belum terungkap.
  10. Iko Juliant Junior (19), mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang (UNNES) tewas dalam demosntrasi . Ia sempat kritis dan dilarikan ke RSUP dr. Kariadi, Semarang. Orang tuanya menyatakan Iko sempat mengigau meminta tidak dipukuli lagi sebelum akhirnya mengembuskan napas terakhir. Namun, penyebab kematiannya belum terungkap.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Nopita Dewi)