29 September 2025 23:39
Aktivis kemanusiaan Indonesia, Muhammad Husein mengeluarkan seruan mendesak kepada pemerintah Indonesia, khususnya Presiden Prabowo Subianto, untuk memberikan perlindungan diplomatik bagi peserta Global Sumud Flotilla. Husein menyuarakan kekhawatiran bahwa Israel secara intensif melabeli para aktivis sebagai teroris untuk membenarkan potensi serangan terhadap kapal-kapal kemanusiaan.
Muhammad Husein melaporkan kepada Metro TV dari atas kapal Summer Time yang baru saja meninggalkan pelabuhan di Pulau Kreta, Yunani, setelah mengisi ulang bahan bakar dan logistik.
"Saya selalu ingatkan pemerintah Indonesia untuk memberikan statement yang tegas sebagai bentuk perlindungan WNI dalam rombongan Global Sumud Flotilla ini," ujar Husein.
"Israel sangat gencar melabeli kami para aktivis kemanusiaan sebagai teroris, sebagai persiapan justifikasi penyerangan mereka terhadap kapal-kapal ini," tambahnya.
Menurutnya, narasi yang dibangun oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan para pejabatnya hanya bisa dinetralisir oleh pernyataan tegas dari para pemimpin dunia, termasuk Presiden Prabowo, untuk menjamin keselamatan seluruh peserta misi dari 47 negara. Ia juga menegaskan bahwa partisipasi WNI dalam misi ini adalah bagian dari amanat konstitusi untuk menghapuskan penjajahan.
Terus Bergerak Menuju Gaza
Kapal Summer Time yang ditumpangi Husein merupakan kapal observer dengan kecepatan di atas rata-rata. Setelah sempat bersandar di Yunani, kapal ini kembali berlayar untuk menyusul rombongan utama Sumud Flotilla yang sudah berada di perairan internasional.
"Insyaallah dalam waktu 10 jam ke depan, kita sudah bisa membersamai mereka di tengah-tengah rombongan," lapor Husein.
Ia kembali memohon doa dari masyarakat Indonesia agar misi untuk mendobrak blokade ilegal Israel atas Gaza, membuka koridor kemanusiaan, dan menyalurkan bantuan kepada warga Palestina dapat berjalan dengan lancar dan selamat.