Demi tegaknya kemanusiaan di tanah Palestina, wujud aliansi bela Palestina yang melibatkan berbagai elemen masyarakat Indonesia yang peduli terhadap perdamaian, lintas agama, kelompok, dan partai politik digelar di bilangan Monumen Nasional, Jakarta Pusat.
Dengan satu semangat dan perjuangan mengutuk tindakan sewenang-wenang Israel. Mendesak agar dunia bersama-sama untuk menekan negara zionis tersebut untuk menghentikan aksi biadab yang terus meluluhlantakkan negeri para nabi itu.
Aksi yang menuntut agar perang segera dihentikan, dan agar dilakukan penyelidikan internasional atas kejahatan kemanusiaan dan perang Israel untuk diajukan ke Mahkamah Internasional.
Suara lantang rakyat Indonesia yang menentang keras penjajahan Israel atas Palestina dan mengecam keras politik apartheid, genosida, holocaust, serta terorisme yang dilakukan Israel.
Agresi militer Israel terhadap Palestina kian hari kian brutal. Ada lebih dari sepuluh ribu orang Palestina di Gaza tewas, menambah panjang daftar korban di wilayah yang dikepung Israel berdekade itu.
Israel bahkan tidak peduli telah melakukan pelanggaran hukum kemanusiaan. Memblokade suplai bahan bakar ke Gaza, yang membuat masyarakat dan rumah sakit di Jalur Gaza tak memiliki listrik. Selain itu, Israel juga melakukan serangan ke kamp pengungsian dan ambulans yang sedang melakukan konvoi medis.
Keberingasan Israel ini harus segera diakhiri. Indonesia telah mengambil posisi untuk berdiri bersama rakyat Palestina. Indonesia telah menunjukkan kebersamaannya dalam menyuarakan keadilan dan perdamaian serta upaya mendukung kemerdekaan Palestina.
Aksi di Monas sebenarnya bagian dari semangat universal atas nama hak asasi manusia rakyat palestina yang juga disuarakan warga negara lainnya di dunia. Masyarakat Inggris, Prancis, Jerman, Italia, Turki, Senegal bahkan di Amerika Serikat sendiri, turun ke jalan untuk mengecam aksi biadap zionis.
Semangat persaudaraan sesama manusia, bangsa Indonesia tentu ingin melihat kedamaian dan perlindungan hak asasi manusia tegak di Palestina dengan tujuan untuk memberikan dukungan kepada mereka yang terpinggirkan dan menderita di tengah konflik yang berkepanjangan.
Di antara jutaan warga yang memadati kawasan monas, sejumlah tokoh turut hadir, mulai dari Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, serta Ketua DPR Puan Maharani.
Anies Baswedan menjadi satu-satunya bakal calon wakil Presiden yang hadir di tengah-tengah massa yang menggunakan pakaian serba putih tersebut. Anies pun memuji upaya diplomasi yang dilakukan Retno atas nama bangsa Indonesia untuk mendukung rakyat Palestina. Tidak hanya allout dalam berdiplomasi, sokongan bantuan logistik bagi rakyat palestina juga telah dikirimkan.
Dari aksi bela palestina telah menjadi bukti bahwa masyarakat Indonesia mampu melepaskan sekat-sekat dan berkomunikasi lintas agama dan budaya dalam semangat untuk turut serta dalam mewujudkan perdamaian dunia yang termaktub dalam kontitusi.
Melalui aksi damai ini, ratusan juta rakyat Indonesia telah menyuarakan pesan penting agar perdamaian, keadilan, dan hak asasi manusia harus dijunjung tinggi bagi saudaranya di Palestina dan di seluruh dunia.
Solidaritas dan dukungan atas nama kemanusiaan dan perdamaian semacam ini merupakan langkah awal yang positif dalam upaya mencapai perdamaian yang berkelanjutan di Timur Tengah.