28 October 2024 10:33
Jakarta: Debat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta yang digelar pada Minggu, 27 Oktober 2024 membahas sejumlah hal diantaranya ekonomi dan kesejahteraan sosial termasuk kebijakan Ibu yang bekerja agar bisa memberikan Air Susu Ibu (ASI) eksklusif untuk anaknya selama enam bulan. Ketiga calon gubernur (cagub) pun memberikan solusinya.
Dalam pemaparannya, cagub nomor urut 1, Ridwan Kamil, berjanji akan memberikan cuti khusus ibu hamil demi ASI eksklusif. Ia juga mengungkapkan, memberikan anggaran sebesar Rp 1 miliar per RW selama lima tahun untuk memastikan kesehatan, gizi Ibu, dan lingkungan anak.
“Kami menganggarkan Rp 1 miliar selama 5 tahun untuk tiap RW dimana dalam penggunaannya bisa sesuai kebutuhan RW-nya. Jika di RW Yang menengah bawah ini banyak ibu-ibu menyusui dan butuh asupan-asupan gizi tambahan, maka di anggaran Rp 1 miliar selama 5 tahun itu bisa dipergunakan untuk memastikan kesehatan, Gizi Ibu dan lingkungan anaknya menjadi sangat baik dan terjamin,” ujar Ridwan Kamil, dikutip pada Senin, 28 Oktober 2024.
BACA : Ridwan Kamil Tak Terima Dharma Pongrekun Sebut Jawa Barat Miskin |
Ridwan Kamil juga menegaskan, konsep yang dipakainya adalah Desentralisasi, Kolaborasi, dan Inovasi yang disalurkan melalui singkatan DKI.
“Inilah konsep kami yang disebut dengan DKI, bukan Dono Kasino Indro tapi Desentralisasi, Kolaborasi, dan Inovasi,” kata Ridwan Kamil.
Kemudian, cagub nomor urut 2, Dharma Pongrekun menyarankan agar Ibu menyusui memakan daun katuk dan memberikan waktu luas untuk Ibu. Dharma menyebut, Ia akan menyediakan tempat untuk ibu dan anak di setiap perusahaan maupun pabrik. Tidak hanya itu, Dharma juga menegaskan, Ia akan memberikan cuti atau libur hingga memperbolehkan bekerja dari rumah.
“Seorang ibu agar air susunya lancar itu dengan banyak makan daun katuk. Ada tempat-tempat yang harus disiapkan di setiap perusahaan atau pabrik sehingga si Ibu bisa punya waktu untuk menyusui anaknya. Kalaupun ibunya diberikan libur atau diberikan cuti, bisa bekerja dari rumah,” ujar Dharma.
Sementara itu, cagub nomor urut 3, Pramono Anung menyampaikan, akan mengadakan daycare, ruang laktasi, hingga posyandu. Ia juga sangat mengutamakan pencegahan bayi terkena stunting. Pramono menyebut, tingkat penderita stunting di Jakarta cukup tinggi yaitu 14% sehingga perlu gemblengan ketat untuk menurunkan angka stunting tersebut.
“Yang pertama harus ada yang namanya daycare, yang kedua adalah ada ruang untuk laktasi, yang ketiga adalah posyandu dan yang paling penting semua itu dilakukan untuk menjaga jangan sampai bayi tadi terkena stunting. Karena stunting ini sekarang di Jakarta masih lumayan cukup tinggi sekitar 14%. Untuk itu seperti undang-undang telah mengatur maka aksi yang saya sampikan tadi harus dijalankan dan saya yakin ini akan mencegah stunting yang ada,” kata Pramono.
(Zein Zahiratul Fauziyyah)