Awal Ramadan 2024 Diprediksi Bakal Berbeda, Kok Bisa?

9 March 2024 20:38

Pemerintah melalui Kementerian Agama akan menggelar sidang isbat penetapan 1 Ramadan 1445 Hijriah pada Minggu 10 Maret 2024 di Auditorium HM Rasjidi Kementerian Agama, Thamrin, Jakarta.

Namun apabila melihat kalender hijriah Indonesia 2024 yang diterbitkan oleh Kemenag RI maka disebutkan awal puasa atau 1 Ramadan tahun ini diprediksi jatuh pada Selasa 12 Maret 2024.

Sebelumnya pada pertangan Januari 2024 lalu, Pengurus Pusat Muhammadiyah sudah lebih dulu menentukan awal puasa Ramadan tahun ini. Isi maklumat PP Muhammadiyah tentang penetapan hasil hisab Ramadan, Syawal dan Zulhijjah 1445 Hijriah, salah satu poinnya menetapkan 1 Ramadan 1445 Hijriah jatuh pada Senin 11 Maret 2024.

Penetapan awal Ramadan oleh Muhammadiyah berdasarkan metode hisab hakiki wujudul hilal yang berpatokan pada gerak benda langit, khususnya matahari dan bulan faktual. Sementara awal puasa Ramadan oleh Nahdlatul Ulama seringkiali berbarengan dengan hasil penetapan 1 Ramadan dari pemerintah.
 

Baca: Kemenag Imbau Masyarakat Saling Menghormati dalam Perbedaan Awal Ramadan

Ketua Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU), KH Sirril Wafa memprediksi Ramadan 1445 Hijriah versi Nahdlatul Ulama akan jatuh pada Selasa 12 Maret 2024. 

LF PBNU akan melakukan pemantauan hilal (rukyat hilal) pada Minggu 10 Maret 2024 yang akan dilakukan di sekitar 60 titik di seluruh Indonesia. Untuk menetapkan awal Ramadan, LF PBNU menerapkan kriteria Menteri Agama Brunei, Indonesia Malaysia dan Singapura (MABIMS).

Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin memperkirakan jika 1 Ramadan 1445 Hijriah jatuh pada Selasa 12 Maret mendatang. Hal ini dikarenakan posisi hilal belum memenuhi kriteria baru MABIMS yang disepakati oleh menteri agama dari empat negara di Asia Tenggara.

Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin meminta semua pihak untuk saling pengertian dan legowo menanggapi potensi adanya perbedaan awal Ramadan tahun ini. Wapres menambahkan jika setiap organisasi besar Islam di Indonesia memiliki kriterianya sendiri untuk menentukan awal Ramadan.

Potensi kembali terjadinya perbedaan awal puasa telah diwanti-wanti oleh Kementerian Agama. Terkait perbedaan itu umat Islam diharapkan mampu menjaga toleransi antar sesama. 

Selain itu umat Islam juga diimbau untuk melaksanakan ibadah Ramadan, Hari Raya Idulfitri sesuai dengan syariat dan menjunjung tinggi nilai toleransi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggie Meidyana)