Tiongkok. Foto: Unsplash.
Arif Wicaksono • 26 August 2023 18:48
Beijing: Country Garden, pengembang tiongkok yang kena utang telah menunda batas waktu pemungutan suara oleh pemegang obligasi untuk memperpanjang pembayaran obligasi hingga minggu depan, karena perusahaan tersebut berpotensi mengalami gagal bayar yang berpotensi menimbulkan bencana.
Country Garden, telah mengumpulkan utang lebih dari USD150 miliar dan mengatakan bulan ini pihaknya gagal melakukan pembayaran bunga pada dua obligasi sehingga menempatkannya pada risiko gagal bayar.
Perusahaan telah meminta memperpanjang pembayaran surat utang senilai 3,9 miliar yuan (USD535 juta) hingga tahun 2026, yang awalnya menetapkan pemungutan suara online di antara para pemegang obligasi akan berakhir pada pukul 22.00 waktu Beijing pada hari Jumat. Namun perusahaan hanya melaporkannya beberapa jam sebelum tenggat waktu semula bahwa perusahaan telah menundanya menjadi 31 Agustus 2023.
Jika pemegang obligasi menolak, Country Garden bisa menjadi perusahaan real estate Tiongkok terbesar yang mengalami gagal bayar sejak saingannya Evergrande pada tahun 2021. Perusahaan juga menghadapi batas waktu pembayaran obligasi terpisah pada awal September.
Masalah arus kas Country Garden telah memicu kekhawatiran bahwa perusahaan tersebut akan bangkrut dan menyebarkan gejolak pada perekonomian dan sistem keuangan Tiongkok.