Indonesia Channel 2023 diikuti 45 pemuda dari 32 negara. (Kementerian Luar Negeri RI)
Jakarta: Menteri Luar Negeri Retno Marsudi membuka secara resmi pagelaran Indonesia Channel 2023 di Lapangan Banteng Jakarta pada Sabtu malam, 12 Agustus 2023.
Dalam kegiatan ini, para peserta Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI) memperlihatkan kebolehan mereka dalam membawakan beragam seni dan kebudayaan Indonesia yang sudah dipelajari sejak dua bulan terakhir. Peserta BSBI 2023 meliputi 45 pemuda dari 32 negara
Menlu Retno menceritakan tiga kisah saat membuka Indonesia Channel 2023. Pertama, kisah seorang pemuda bernama Rennie Roos yang mendirikan Indonesian-Nederland Youth Society di Belanda di tahun 2013. Saat itu, Menlu Retno adalah Duta Besar Indonesia untuk Belanda.
Indonesian-Nederland Youth Society sangat aktif mengorganisir kegiatan anak-anak muda untuk memperkuat hubungan Indonesia-Belanda.
Kedua, seorang pemuda bernama Junior Toffie yang mendirikan sanggar seni "Budaya Kami-Banyuwangi" di Benin pada 2019. Sanggar seni ini mempromosikan seni dan budaya Indonesia di kalangan anak-anak muda Benin.
Ketiga, ada tiga pemudi bernama Irati Guiterrez, Sarah Adnanova, dan Raquel Corona. Mereka mendirikan brand batik Mataram Wear pada 2019 dan mempromosikan batik kepada konsumen di Meksiko dan Spanyol.
Uniknya, tiga anak muda ini memiliki kebangsaan berbeda-beda. Irati dari Spanyol, Sarah dari Ceko, dan Raquel dari Meksiko.
"Tapi mereka disatukan oleh kecintaan terhadap batik yang merupakan produk budaya khas Indonesia," ucap Menlu Retno.
Kelima orang dalam ketiga kisah tadi merupakan alumni BSBI. Kelimanya begitu mencintai Indonesia, seperti mencintai negara mereka sendiri.
Sejak 20 tahun lalu, BSBI telah menghasilkan 1.024 alumni dari 83 negara. Dan untuk tahun ini, ada 45 peserta dari 32 negara.
Duta Indonesia
Menurut Menlu Retno, ada dua peran penting yang dapat dimainkan para alumni BSBI. Pertama adalah menjadi duta seni budaya Indonesia. Alumni BSBI ini dapat secara aktif mempromosikan kebudayaan Indonesia di 83 negara.
Mereka sering dilibatkan dalam berbagai pertunjukan seni dan budaya Indonesia di negaranya. "Tentu di hadapan masyarakat setempat pertunjukan ini menjadi semakin unik dan menarik karena disuguhkan langsung oleh rekan sebangsanya," sebut Menlu Retno.
Ia mengatakan para pemuda alumni BSBI ini adalah aset yang harus dijaga, karena mereka adalah duta budaya Indonesia di negaranya masing-masing.
Poin kedua adalah, para alumni BSBI dapat menjadi agen perdamaian dan kolaborasi. Di saat dunia mengalami trust deficit, di situlah peran alumni BSBI memiliki arti penting.
"Mereka semua adalah friends of Indonesia dan mereka dapat menyalurkan energi positif Indonesia. Dari proses inilah muncul apa yang kita namakan trust berdasarkan budaya Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika," tutur Menlu Retno.
"Ini adalah peran strategis para alumni sebagai agen perdamaian dan kolaborasi yang membuat dunia lebih damai dan harmonis," sambungnya.
Dalam kesempatan ini, Menlu Retno mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung BSBI dan Indonesia Channel 2023, terutama kepada Pemerintah DKI Jakarta. Selama program BSBI, Jakarta sudah empat kali menjadi tuan rumah penyelenggaraan Indonesia Channel.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Dinas Pariwisata, Dinas Kebudayaan, Dinas Pertamanan, dan dinas terkait yang turut mendukung kegiatan ini serta para sanggar yang menjadi mitra.
Akhir kata, Menlu Retno mengucapkan selamat kepada para peserta BSBI 2023 yang telah sukses menyelesaikan program.
"Saya yakin Anda semua menjalani
masa-masa indah di Indonesia, saling belajar antar sesama, memperluas perspektif, dan menjunjung tinggi keberagaman," ungkap Menlu Retno.
"Sekarang, Anda semua adalah bagian dari keluarga Indonesia. Sebagai keluarga, tolong simpan selalu Indonesia di hati kalian semua."
"Saya berharap pengalaman kalian di sini bisa memperkaya diri, dan menjadikan kalian duta budaya Indonesia dan juga agen perdamaian serta kolaborasi."
"Dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda tapi tetap satu, mari kita ciptakan dunia yang lebih baik bersama-sama," pungkas Menlu Retno.