Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Media Indonesia • 9 August 2023 21:48
Jakarta: Indonesia menjadi negara terpilih untuk dijadikan destinasi investasi industri cip semikonduktor Amerika Serikat (AS).
Menurut Wakil Menteri BUMN Rosan Roeslani, dengan penetapan tersebut, maka perusahaan Amerika yang akan berinvestasi di Indonesia serta perusahaan dari negara lain yang bermitra dengan Amerika akan mendapat insentif dalam menjalankan bisnis cip semikonduktor.
“Selama enam bulan ini, (pemerintah Indonesia) sedang melakukan analisa bersama dengan Departemen Luar Negeri AS agar kita menjadi bagian dari rantai pasok bisnis cip semikonduktor ini,” kata Rosan usai menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta, dilansir Media Indonesia, Rabu, 9 Agustus 2023.
Setelah proses analisis selesai, kata dia, pemerintah AS akan mengumumkan laporan mengenai bagaimana bisnis bisa dijalankan termasuk tentang pemberian insentif di tujuh negara tujuan investasi.
“Tentu ini akan sangat luar biasa untuk investasi industri micro cip di Indonesia ke depannya,” ucap Rosan.
Selain mengenai industri cip semikonduktor, Indonesia juga terus berupaya mendapatkan insentif untuk mineral kritis yang diatur dalam Undang-Undang Pengurangan Inflasi atau Inflation Reduction Act (IRA) AS.
Rosan menjelaskan Indonesia telah secara resmi mengajukan proposal perjanjian perdagangan bebas terbatas (FTA) dengan AS untuk menindaklanjuti kekhawatiran diskriminasi pajak untuk mineral kritis.
Proposal itu, menurut dia, juga didukung oleh enam negara ASEAN serta Australia dan Fiji agar insentif mengenai mineral kritis bisa menjadi bagian dari hasil konkret Indo-Pacific Economic Framework (IPEF).
Prakarsa ekonomi yang diluncurkan Presiden AS Joe Biden pada Mei 2023 itu bertujuan untuk memajukan kerja sama, stabilitas, kemakmuran, pembangunan, dan perdamaian di kawasan Indo-Pasifik.
“Pembicaraan ini akan terus dilakukan sampai pertengahan November, sebelum pertemuan APEC. Ini adalah target yang sudah kita sepakati dengan pihak Amerika, karena itu kita perlu kawal terus isunya,” tutur Rosan.
(Zubaedah Hanum)