Indonesia Dukung Penuh Transisi Ekonomi Hijau ASEAN

Ilustrasi. FOTO: Medcom.id

Indonesia Dukung Penuh Transisi Ekonomi Hijau ASEAN

Angga Bratadharma • 9 August 2023 10:59

Jakarta: Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI mewakili Parlemen Indonesia pada committee on social matters atau komite sosial dalam rangkaian sidang umum ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) mengajukan draft resolusi mengenai 'Mobilizing Parliamentary Action on Promoting Green Jobs and Skills to Support Green Economic Transition'.

Mengutip keterangan tertulisnya, Rabu, 9 Agustus 2023, draft ini ingin mendorong parlemen setiap negara anggota ASEAN untuk mendukung adanya undang-undang atau platform dan indikator-indikator pekerjaan dan keterampilan yang ramah lingkungan untuk mendorong transisi ekonomi hijau.

"Sebagaimana kita ketahui sekarang ini pertumbuhan dunia itu ada di Asia. Secara ekonomi pertumbuhannya sejajar ke Asia, dan ASEAN ini diproyeksikan menjadi pusat pertumbuhan baru di Asia dan itu juga akhirnya di dunia," tutur Wakil Ketua BKSAP Sukamta, seusai memimpin sidang komisi sosial AIPA di Senayan, Jakarta.

Sukamta menilik daripada negara-negara yang lebih dulu maju dengan melakukan eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alamnya. Indonesia ingin pertumbuhan ekonomi ASEAN ini tetap ramah terhadap flora dan fauna serta lingkungan bumi secara keseluruhan.

"Sehingga kita harapkan nanti ekonomi hijau ini akan menjadi model pertumbuhan di seluruh dunia dan di belahan dunia yang lain. Nah tentu ekonomi hijau ini tidak terbatas kepada sekadar energi terbarukan, walaupun energi terbarukan itu salah satu komponennya," jelasnya.

Dalam rapat pembahasan resolusi bersama para delegasi parlemen Asean tersebut, Indonesia juga mendorong agar setiap negara anggota ASEAN dapat mendorong adanya undang-undang serta platform dan juga indikator-indikator pengukuran ekonomi hijau termasuk didalamnya adalah green job and skills.


"Kita tahu sekarang ini angkatan muda baru di ASEAN pertumbuhan tenaga kerjanya paling tinggi. Kita sedang menikmati bonus demografi dan berbarengan juga dengan zaman digital. IoT (Internet of Thing) dan artificial intelegence salah satu dari bentuk ekonomi hijau yang perlu menjadi penekanan tanpa mengabaikan sektor-sektor yang lain," pungkasnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Angga Bratadharma)