Irak Usir Dubes Swedia Imbas Pembakaran Al-Qur’an

Al-Qur'an dihina oleh warga Swedia. Foto: EFE

Irak Usir Dubes Swedia Imbas Pembakaran Al-Qur’an

Marcheilla Ariesta • 21 July 2023 12:49

Baghdad: Irak mengusir Duta Besar Swedia dari negaranya. Langkah ini sebagai bentuk protes atas insiden pembakaran Al-Qur'an yang terjadi lagi di Stockholm, ibu kota Swedia, dalam beberapa pekan terakhir. 

 

Pemerintah Irak mengatakan, mereka juga menarik kuasa usaha ad interim miliknya dari Swedia. 

 

Irak juga menangguhkan izin usaha perusahaan telekomunikasi multinasional asal Swedia, Ericsson, di sana, kantor berita pemerintah setempat melaporkan. 

 

Para pengunjuk rasa di Stockholm, telah mengajukan dan mendapat izin dari kepolisian untuk membakar Al-Qur'an di luar kedutaan besar Irak pada Kamis. Salah satu pelakunya adalah pria imigran asal Irak yang membakar Al-Qur'an di depan sebuah masjid di kota yang sama pada 28 Juni lalu. 

 

Mereka menendang dan menghancurkan sebagian buku yang mereka klaim adalah kitab suci umat Islam tersebut, lalu meninggalkan lokasi unjuk rasa setelah satu jam tanpa membakar buku itu. 

 

Sebelum insiden pembakaran Al-Qur'an terencana itu dilaksanakan di Stockholm, ratusan pengunjuk rasa menyerbu dan membakar kedutaan besar Swedia di Baghdad, ibu kota Irak, pada Kamis sekitar pukul 01.00 waktu setempat. 

 

"Pemerintah Irak mengutuk keras pembakaran kedutaan besar Swedia tersebut dan menyatakan bahwa aksi tersebut merupakan pelanggaran terhadap keamanan," kata kantor Perdana Menteri Irak Mohammed Shia Al-Sudani dalam sebuah pernyataan, dilansir dari AFP, Jumat, 21 Juli 2023. 

 

Menurut pernyataan tersebut, pemerintah Irak juga berjanji untuk melindungi misi diplomatik. 

 

"Namun, Irak telah memberi tahu Pemerintah Swedia. bahwa terulangnya insiden pembakaran Al-Qur'an di Swedia akan memaksa terjadinya pemutusan hubungan diplomatik," sambung pernyataan itu. 

 

Keputusan pemerintah Irak menarik kuasa usaha ad interim dari Swedia dilakukan saat unjuk rasa di Stockholm dimulai. Namun, pengambilan keputusan dilakukan sebelum para pengunjuk rasa membubarkan diri. 

 

Menteri Luar Negeri Swedia Tobias Billstrom mengatakan, pegawai kedutaan berada dalam kondisi aman. 

 

Ia menyatakan, penyerbuan terhadap kedutaan besar Swedia “sama sekali tidak dapat diterima dan pemerintah Swedia mengutuk keras serangan ini”. 

 

Menurut Billstrom, pihak berwenang di Irak gagal dalam melindungi kedutaan besar yang berdiri wilayahnya sesuai dengan Konvensi Wina. 

 

"Pemerintah (Swedia) telah berkomunikasi dengan perwakilan tingkat tinggi Irak untuk mengungkapkan kekecewaan kami," tambahnya. 

 

Unjuk rasa di kedutaan besar Swedia di Baghdad itu diserukan oleh para pendukung Muqtada al-Sadr, seorang ulama Syiah terkemuka di Irak, menurut sebuah unggahan di sebuah grup aplikasi Telegram yang terkait dengan media pro-Sadr lainnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)