Waspada! Potensi Cuaca Ekstrem Meningkat di Sebagian Wilayah

Ilustrasi cuaca ekstrem. Medcom

Waspada! Potensi Cuaca Ekstrem Meningkat di Sebagian Wilayah

Ihfa Firdausya • 9 January 2025 18:59

Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) Jakarta memantau keberadaan pusat tekanan rendah di selatan Nusa Tenggara sejak 3 Januari 2025. Sistem ini bergerak ke arah barat-barat daya dan mulai berkembang menjadi Bibit Siklon 97S di perairan Samudra Hindia, sebelah selatan Jawa Timur pada 7 Januari 2025.

Berdasarkan analisis terkini pada 9 Januari 2025, intensitas sistem ini semakin meningkat dan terdeteksi di Samudra Hindia selatan Lampung dengan arah gerak ke selatan. Bibit siklon ini diperkirakan memberikan dampak tidak langsung berupa peningkatan curah hujan dan angin kencang di beberapa wilayah, serta dampak langsung berupa gelombang tinggi di perairan bagian selatan Indonesia dalam tiga hari mendatang.

Bibit Siklon Tropis 97S berpotensi meningkatkan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai angin kencang di sejumlah wilayah. Termasuk, wilayah Bengkulu, Sumatra Selatan, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.

Gelombang laut dengan ketinggian 1,25 hingga 2,5 meter diperkirakan terjadi di Perairan Selatan Jawa hingga NTB, Selat Sunda bagian barat dan selatan, Samudra Hindia selatan Jawa hingga NTB, dan Samudera Hindia barat Bengkulu hingga Lampung.

“Dari perhitungan kami, bibit siklon ini diperkirakan akan memberikan dampak signifikan dalam tiga hari ke depan, terutama dalam bentuk peningkatan intensitas hujan, angin kencang, dan gelombang tinggi di wilayah-wilayah tertentu,” ungkap Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto dalam keterangannya, Kamis, 9 Januari 2025.
 

Baca Juga: 

Waspada, Potensi Cuaca Ekstrem di 9 Daerah Hari Ini


Dia menambahkan dampak cuaca ini perlu diantisipasi, terutama di wilayah pesisir dan perairan selatan Indonesia, karena potensi cuaca ekstrem dapat memengaruhi aktivitas pelayaran dan masyarakat pesisir. BMKG terus memantau perkembangan sistem ini dan akan menyampaikan pembaruan informasi secara berkala untuk memastikan keselamatan masyarakat.

Sementara itu, Direktur Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani menjelaskan potensi peningkatan curah hujan dalam sepekan ke depan tidak hanya dipengaruhi keberadaan Bibit Siklon 97S, tetapi kondisi atmosfer yang mendukung terjadinya hujan dengan intensitas lebih tinggi.

“Monsun dan seruakan dingin dari Asia turut berkontribusi pada peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia, khususnya di bagian barat,” ungkap Andri Ramdhani.

Dia menjelaskan selain Bibit Siklon Tropis 97S, sirkulasi siklonik yang sudah terbentuk beberapa hari lalu di sekitar Nusa Tenggara memengaruhi dinamika atmosfer di wilayah Indonesia.

Kondisi ini semakin diperkuat dengan aktivitas gelombang Rossby Ekuatorial dan gelombang Kelvin yang diprakirakan tetap aktif dalam sepekan ke depan, khususnya di wilayah Sumatra, Jawa, sebagian Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

Melihat potensi cuaca yang signifikan, Andri mengimbau masyarakat selalu waspada terhadap kemungkinan hujan lebat yang disertai petir. Dia juga mengingatkan masyarakat berhati-hati terhadap dampaknya, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, serta jalanan licin yang berpotensi membahayakan keselamatan.

“Kami mengimbau seluruh masyarakat, terutama yang tinggal di wilayah rawan bencana, untuk selalu waspada dan siap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi yang dapat terjadi kapan saja,” ujar dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Achmad Zulfikar Fazli)