Polisi Bentuk Tim Khusus Usut Kasus Pelecehan oleh Dokter Kandungan di Garut

Kapolres Garut, AKBP Mochammad Fajar Gemilang (kiri). (Dok. Polres Garut)

Polisi Bentuk Tim Khusus Usut Kasus Pelecehan oleh Dokter Kandungan di Garut

Riza Aslam Khaeron • 15 April 2025 12:53

Garut: Polres Garut turun tangan menyelidiki dugaan kasus pelecehan seksual oleh seorang oknum dokter kandungan terhadap pasiennya yang terekam dalam rekaman CCTV dan viral di media sosial. Kapolres Garut, AKBP Mochammad Fajar Gemilang, memastikan bahwa peristiwa tersebut terjadi di sebuah klinik di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Garut.

"Ya benar setelah viral sejak kemarin malam, hari ini kami memastikan lokasi atau tempat praktik oknum dokter tersebut," ujar Fajar kepada para Wartawan, Selasa, 15 April 2025.

Dalam rekaman berdurasi sekitar 53 detik, tampak seorang pria diduga dokter kandungan sedang melakukan pemeriksaan USG kepada pasien. Namun tangan pria tersebut terlihat bergerak ke arah area sensitif pasien, sehingga menimbulkan dugaan pelecehan. Bagian tengah video menunjukkan jelas saat tangan sang dokter berpindah dari perut menuju bagian dada pasien.

Fajar menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan pengecekan langsung ke tempat praktik serta membentuk tim khusus bersama Polda Jawa Barat untuk mendalami kasus tersebut.

"Ini masih kita dalami, Polres Garut beserta Polda Jabar itu telah membentuk tim khusus untuk melakukan penyelidikan," ujarnya, Selasa, 15 April 2025.

Dokter yang diduga terlibat diidentifikasi berinisial MSF atau Iril. Ia diketahui terakhir kali terlihat praktik tiga hari sebelum kasus ini mencuat. Hingga kini, keberadaannya belum diketahui. Fajar mengatakan pihaknya masih mengumpulkan bukti-bukti dan sejauh ini korban belum membuat laporan resmi.
 

Baca Juga:
Video Dokter Kandungan Diduga Cabuli Pasien Saat Pemeriksaan Viral, Dinkes Garut Angkat Bicara

"Terakhir oknum dokter itu masih terlihat praktik tiga hari lalu, sekarang sudah tidak," ungkap Fajar, Selasa, 15 April 2025.

Fajar juga menyebut bahwa kejadian dalam video CCTV itu diduga terjadi sekitar bulan Juni 2024. Meski belum ada laporan resmi dari korban, polisi menyatakan berkomitmen mengusut kasus ini hingga tuntas dan akan mengambil tindakan tegas jika unsur pidana terbukti.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Garut, dr. Leli Yuliani, mengatakan bahwa dugaan peristiwa tersebut terjadi pada pertengahan tahun lalu di sebuah klinik swasta, bukan fasilitas kesehatan milik pemerintah.

"Saya harus periksa lagi pastinya kapan, tapi kalau tidak salah ini di tahun 2024. Kejadiannya bukan di RS milik pemerintah," kata Leli singkat, Selasa, 15 April 2025.

Pemeriksaan internal di lingkungan klinik juga disebut tengah berlangsung, dan pihak Dinas Kesehatan Garut menyatakan siap membantu penyelidikan apabila dibutuhkan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Surya Perkasa)