Gertakan Trump dan Tiongkok yang Tantang Hegemoni AS dengan Keteguhan 5.000 Tahun

Tiongkok dan Amerika Serikat makin tenggelam dalam perang tarif. Foto: Anadolu

Gertakan Trump dan Tiongkok yang Tantang Hegemoni AS dengan Keteguhan 5.000 Tahun

Fajar Nugraha • 18 April 2025 20:28

Beijing: Tiongkok dan Amerika Serikat (AS) saling menerapkan tarif antara satu dengan lainnya. Terakhir AS menerapkan tarif ke Tiongkok hingga total 245 persen, tetapi Negeri Tirai Bambu dengan penuh keberanian melawan tirani AS yang dipimpin Donald Trump dan menjatuhkan tarif ke AS hingga 125 persen.

Victor Gao dari Center for China and Globalization (CCG) dan mantan penerjemah pemimpin Tiongkok Deng Xiaoping, menanggapi apakah menurutnya AS telah berhasil mengisolasi Tiongkok.

“Saya pikir Amerika Serikat, dengan meluncurkan perang dagang global atau perang tarif, melakukan hal yang salah. Amerika Serikat tidak hanya secara signifikan mengikis standar hidup dan kualitas hidup rakyat Amerika, tetapi juga menyebabkan gangguan di pasar saham, pasar obligasi, dan mengabaikan kedaulatan dan integritas teritorial banyak negara di dunia,” tegas Victor Gao, seperti dikutip dari Channel 4, ketika menjawab pertanyaan Cathy Newman.

Menurut Newman, masalahnya adalah, seluruh dunia sekarang berebut untuk membuat kesepakatan dengan AS dan menurut Amerika beberapa di antaranya hampir ditandatangani. Bagaimana dengan Tiongkok menanggapi negosiasi itu.

Gao menegaskan, jika Anda menodongkan senjata ke kepala seseorang, kebanyakan orang akan panik dan putus asa, dan mungkin akan melakukan apa yang Anda perintahkan atau perintahkan kepada mereka. Namun, apakah mereka bersedia melakukan itu, apakah mereka benar-benar menghormati wewenang atau kendali Anda, itu hal lain.

Tiongkok pun diperkirakan pada akhirnya akan kehilangan lebih banyak dari perang dagang ini. Tiongkok tidak dapat menanggung kerugian 15?ri pasar ekspornya, terutama yang diekspor ke AS.

Lebih lanjut Gao menambahkan bahwa negaranya sama sekali tidak rugi. “Tiongkok sepenuhnya siap untuk berjuang sampai akhir karena dunia ini cukup besar sehingga Amerika Serikat bukanlah satu-satunya pasar di dunia. Jadi, jika Amerika Serikat ingin mengambil langkah itu dengan menutup diri sepenuhnya dari pasar Tiongkok, silakan saja,” tegas Gao.

“Kami tidak peduli. Tiongkok telah berdiri selama 5.000 tahun. Sebagian besar waktu, tidak ada Amerika Serikat dan kami bertahan hidup. Dan jika Amerika Serikat ingin menggertak Tiongkok, kami akan menghadapi situasi ini tanpa Amerika Serikat, dan kami dapat bertahan hidup selama 5.000 tahun lagi,” Gao menambahkan.

Namun Gao menegaskan negaranya tidak ingin memisahkan negara lain satu sama lain, tetapi memang benar bahwa UE sedang berbicara dengan Tiongkok. Menurutnya mendengar suara-suara yang didengar di Beijing adalah bahwa para pemimpin UE dan pemimpin Tiongkok sedang melakukan panggilan telepon, bertukar delegasi.

Menurut Gao, kedua pihak berbicara tentang kemungkinan menandatangani perjanjian komprehensif tentang investasi atau bahkan mengarah pada perjanjian perdagangan bebas antara Tiongkok dan UE pada akhirnya.

Gao juga menanggapi ucapan Wakil Presiden AS J.D Vance yang menyebut Amerika meminjam dari petani Tiongkok. Dirinya pun mencemooh JD Vance dengan menyebut, “jika Vance berpikir bahwa ia berurusan dengan para petani di Tiongkok – dan Gao pun bangga menjadi keturunan para petani, kebanyakan dari kami adalah keturunan petani, itu tradisi kami, kami dulunya adalah petani – tetapi sekarang kami adalah salah satu negara dengan ekonomi industri terkemuka di dunia”.

“Jadi, maaf, JD Vance tidak tahu apa yang ia bicarakan. Oleh karena itu, saya rasa tidak akan ada dialog Tiongkok-AS kecuali Amerika Serikat mengubah sikapnya terhadap Tiongkok, memperlakukan Tiongkok sebagaimana adanya, menunjukkan rasa hormat kepada Tiongkok, menunjukkan rasa hormat kepada rakyat Tiongkok, dan tidak mencoba memaksakan prasangka dan pandangan bias Anda tentang Tiongkok atau tentang seluruh dunia,” kata Gao.

“Kami tidak akan menerima prasangka atau diskriminasi semacam itu dari Amerika Serikat. Tidak, kami tidak akan pernah menerima cerita itu,” ujar Gao.

Menjadi sebuah kekhawatiran bagi Gao adalah jika Tiongkok dan Amerika Serikat tidak mengambil langkah-langkah besar untuk mengarahkan semua perang tarif atau perang dagang yang dilancarkan oleh Amerika Serikat, kita akan mengalami resesi. Presiden Trump perlu menyadari bahwa Roma tidak dibangun dalam semalam. Jika berbicara tentang jutaan pekerjaan manufaktur yang dikembalikan ke Amerika Serikat, mengandalkan tarif adalah upaya yang sia-sia.

Tetapi Gao akan melihat pemilihan paruh waktu tahun depan di AS, dan apakah rakyat Amerika akan memilih dengan kaki mereka. Dan akan ada pemilihan umum, pemilihan presiden, pada tahun 2028. Hasilnya akan diketahui pada tahun 2029. Menurutnya jika mengikuti ritme politik Amerika, tidak ada partai yang memiliki kekuasaan permanen sepenuhnya.

“Kita semua perlu bersiap untuk perubahan. Di Tiongkok, kami memiliki stabilitas. Kami memiliki stabilitas, prediktabilitas, kepastian. Kami selalu mengatakan bahwa kami memiliki rencana untuk 100 tahun mendatang demi perdamaian, stabilitas, dan pembangunan,” pungkas Gao.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)