Penandatanganan MoU Kadin Indonesia-Kamar Dagang AS. Foto: dok Kadin Indonesia.
Naufal Zuhdi • 3 May 2025 15:19
Jakarta: Guna memperkuat hubungan dagang dan investasi bilateral, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan Kamar Dagang Amerika Serikat (AS) resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) terbaru yang berlaku selama dua tahun ke depan.
MoU ini hadir di tengah momentum penting setelah diterbitkannya National Trade Estimate Report 2025. Kesepakatan tersebut menjadi langkah nyata Indonesia dalam menurunkan hambatan perdagangan, terutama hambatan non-tarif, serta membuka peluang pertumbuhan ekonomi bersama di kawasan Indo-Pasifik.
Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Novyan Bakrie menyebut kesepakatan ini sebagai langkah positif dan angin segar bagi dunia usaha dan tenaga kerja di Indonesia.
"Ini adalah berita bagus untuk perekonomian Indonesia, pengusaha Indonesia, dan juga tentunya pekerja di Indonesia," ujar pria yang akrab disapa Anin itu, dikutip dari siaran pers yang diterima, Sabtu, 3 Mei 2025.
Anin menekankan kerja sama ini akan memperluas peluang industri padat karya yang menyerap jutaan tenaga kerja. "Kita ketahui Indonesia banyak mengekspor seperti alas kaki, termasuk karetnya, elektronik, hingga garmen. Saat ini, tiga industri tersebut menyerap sekitar 2,1 juta pekerja. Mudah-mudahan angka ini bisa tumbuh lebih besar lagi," kata Anin.
Di sisi lain, ia juga menilai kerja sama ini dapat membantu pelaku usaha AS mendapatkan akses yang lebih besar ke pasar Indonesia.
"Kalau perdagangan bisa lebih seimbang, tentu kita juga bisa jadi mitra bagi mereka, misalnya dalam ekspor kedelai untuk tempe, kapas untuk industri garmen, produk susu, hingga gandum. Ini berkaitan erat dengan industri padat karya dan sektor pertanian di Indonesia," jelas Anin.
Baca juga: Temui Anggota Kongres AS, Kadin Pastikan RI Siap Dukung Keseimbangan Perdagangan |