Inovasi Pengelolaan Limbah Sampah Angkat Perekonomian Masyarakat

Kegiatan edukasi penanaman buah dan sayur. Foto: Dok istimewa

Inovasi Pengelolaan Limbah Sampah Angkat Perekonomian Masyarakat

Eko Nordiansyah • 31 August 2025 15:48

Bali: PLN Indonesia Power (PLN IP) melalui Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Bali PLTG Gilimanuk mendukung transisi energi berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat. Program ini tidak hanya mengatasi persoalan lingkungan, tetapi juga membuka jalan bagi transformasi sosial dan ekonomi di wilayah pesisir Bali.

Berangkat dari tantangan seperti tingginya volume limbah pelabuhan, limbah rumah tangga, abrasi pantai, penggundulan hutan taman nasional, dan keterbatasan akses ekonomi masyarakat rentan, PLN IP melaksanakan program Mengelola Sampah untuk Alam Bali Lestari (Mesatua Bali) sebagai solusi berbasis komunitas.

“Kami di PLN Indonesia Power percaya bahwa keberlanjutan bukan hanya soal teknologi, tetapi juga tentang bagaimana kita membangun masa depan bersama, dari desa hingga dunia,” kata Direktur Utama PLN Indonesia Power Bernadus Sudarmanta dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 31 Agustus 2025.

Melalui pendekatan ekonomi sirkular, program ini mengolah limbah organik dan anorganik. Limbah organik yang dimanfaatkan berupa limbah rumah tangga dan home industry yang diolah menjadi Pupuk Organik Cair Multiguna. Sedangkan limbah anorganik berfokus pada limbah diapers yang dimanfaatkan menjadi media tanam untuk pembibitan buah dan sayur. 

Kedua jenis limbah tersebut diolah dengan pemanfaatan sisa produksi perusahaan berupa air reject demineralisasi. Inovasi pemanfaatan limbah air demineralisasi dan limbah diapers sebagai media tanam merupakan terobosan baru yang untuk pertama kalinya diimplementasikan di Kabupaten Jembrana, Bali.

“Kehadiran inovasi ini tidak hanya menghadirkan kebaruan dalam pengelolaan limbah, tetapi juga membuka peluang pemanfaatan sumber daya alternatif yang ramah lingkungan serta bernilai guna bagi masyarakat,” ungkap dia.
 

Baca juga: 

Jurus PLN IP Jamin Ketahanan Energi Bersih di PLTA Mrica



(Ilustrasi. Foto: Dok Metrotvnews.com)

Libatkan kelompok masyarakat

Program ini telah melibatkan 13 anggota kelompok Suketeki, memperluas manfaat ke 65 petani dari lima Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani), dan membuka lapangan kerja bagi 34 pemuda lokal. Bahkan, pemerintah Kelurahan Gilimanuk telah menerbitkan Pararem Desa Adat Nomor 1 Tahun 2025 sebagai bentuk dukungan kebijakan terhadap pengelolaan sampah berbasis komunitas.

Program Mesatua Bali telah mencatat berbagai capaian, di antaranya:
  • Penjualan pupuk organik cair mencapai 150-200 liter per bulan
  • ?Penanaman 100 pohon cemara pantai untuk mitigasi abrasi
  • Penghijauan lahan tandus di wilayah Taman Nasional Bali Barat
  • ?Pengurangan limbah diapers dan metana dari limbah organik
  • ?Peningkatan pendapatan kelompok melalui penjualan pupuk organik cair dan penjualan bibit
  • ?Replikasi program ke wilayah Jembrana dan Banyuwangi
Program ini juga menjadi pusat pembelajaran masyarakat, dengan modul edukasi “Zero Waste Komunitas” dan kunjungan dari sekolah serta akademisi. Bahkan, telah berkolaborasi dengan TPA Ash-Shiddiqiyyah di wilayah Negara, Bali melalui program Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya) untuk memperluas dampak ke ranah pendidikan dan ketahanan pangan keluarga. 

“Dengan pendekatan yang sistemik, Mesatua Bali mengubah paradigma pengelolaan limbah menjadi sumber daya. Program ini menunjukkan bahwa keberlanjutan bisa dimulai dari hal sederhana, dari  diapers menjadi media tanam, dari limbah menjadi pupuk, dan dari komunitas menjadi pusat inovasi,” ujar dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Eko Nordiansyah)