Integrasi GRC, BUMN Pupuk Makin Berdaya Saing Global

Pabrik Pupuk Kaltim. Foto: dok Pupuk Kaltim.

Integrasi GRC, BUMN Pupuk Makin Berdaya Saing Global

Husen Miftahudin • 22 June 2025 23:51

Jakarta: Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang industri pupuk dan petrokimia, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) semakin menegaskan posisi sebagai perusahaan berdaya saing global di Asia Tenggara, dengan masuk nominasi ASEAN GRC Award dan Public Initiatives Award, pada ajang ASEAN Risk Awards 2025.

Penghargaan digelar Enterprise Risk Management Academy (ERMA), yang diikuti perusahaan dari berbagai negara ASEAN dengan rekam jejak unggul dalam tata kelola, manajemen risiko dan kepatuhan.

Direktur Utama Pupuk Kaltim Budi Wahju Soesilo mengatakan masuknya Pupuk Kaltim pada dua kategori tersebut menjadi bukti komitmen perusahaan terhadap Governance, Risk and Compliance (GRC), serta tanggung jawab sosial dan lingkungan yang berkelanjutan sebagai bagian integral dari identitas serta budaya korporasi.

Pada kategori ASEAN GRC Award, Pupuk Kaltim dinilai berhasil mengintegrasikan tata kelola, risiko, dan kepatuhan ke seluruh proses bisnis secara sistematis dan menyeluruh. Sehingga mampu memecah silo organisasi, sekaligus menciptakan pengambilan keputusan berbasis integritas dan kolaborasi.

Sementara kategori Public Initiatives Award, menilik kontribusi perusahaan dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, melalui program inovatif yang tak hanya berdampak sosial ekonomi, tapi juga dibarengi pendekatan manajemen risiko yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.

"Integrasi GRC Pupuk Kaltim bukanlah proyek sesaat, namun menjadi kesatuan nilai yang terinternalisasi dalam operasional Perusahaan. Prinsip tata kelola yang kami anut yakni TARIF (Transparan, Akuntabel, Responsif, Independen dan Fair), menjadi fondasi yang mengarahkan semua langkah dari kebijakan strategis hingga proses eksekusi di lapangan," papar Soesilo, dikutip dari keterangan tertulis, Minggu, 22 Juni 2025.

Menurut Soesilo, sejak 2024 Pupuk Kaltim mengambil langkah besar melalui pembentukan Direktorat Manajemen Risiko serta Komite Pemantau Risiko (KPR), yang juga merangkap sebagai Komite Tata Kelola Terintegrasi (KTKT). Struktur ini dibentuk tidak hanya untuk memperkuat pengawasan dan pengambilan keputusan strategis, tetapi juga memastikan integrasi GRC berlangsung efektif, adaptif, dan sinergis di seluruh lini organisasi.

Langkah ini diambil sebagai respons terhadap dinamika regulasi dan tuntutan pasar yang semakin kompleks. Melalui KPR/KTKT, Pupuk Kaltim memiliki platform kolaboratif yang menghimpun berbagai perspektif, sehingga setiap keputusan GRC tidak hanya legal dan patuh, tetapi juga strategis dan berorientasi nilai jangka panjang.

"Pupuk Kaltim pun menerapkan Three Lines Model serta Model Manajemen Risiko Terintegrasi (MRT), yang secara efektif mampu menghilangkan fragmentasi kebijakan dan pelaksanaan GRC di seluruh entitas grup," lanjut Soesilo.
 

Baca juga: 


(Ilustrasi, gedung Pupuk Kaltim. Foto: dok Pupuk Kaltim)
 

Kembangkan inisiatif digital


Pupuk Kaltim juga mengembangkan inisiatif digital dalam mendukung sistem GRC yang transparan dan adaptif, dan telah menjadi tulang punggung pengelolaan risiko berbasis teknologi. Sekaligus memfasilitasi pengambilan keputusan berbasis data yang memungkinkan pelaporan dini, evaluasi terukur, dan integrasi lintas fungsi secara realtime.

"Ekosistem digital GRC kami bangun sebagai sistem saraf pusat yang menyatukan seluruh informasi penting, sehingga setiap fungsi dalam organisasi dapat bekerja secara terkoordinasi dan transparan,: kata Soesilo.

Selain itu, Pupuk Kaltim juga melakukan evaluasi rutin terhadap seluruh sistem dan kebijakan GRC melalui pendekatan PDCA (Plan-Do-Check-Action), yang tidak hanya berfungsi sebagai pengendali mutu, tetapi juga alat transfromasi berkelanjutan yang memastikan perusahaan selalu berada selangkah di depan dalam mengendalikan risiko.

Mengingat tantangan terbesar dalam program publik adalah memastikan keberlanjutan jangka panjang, maka Pupuk Kaltim tidak hanya menjalankan program sekali jadi, tetapi menerapkan sistem monitoring dan evaluasi berkelanjutan untuk memastikan setiap inisiatif benar-benar memberikan dampak yang konsisten dan terukur.

"Kami tidak ingin program sosial hanya berhenti di seremoni. Harus ada kesinambungan pembelajaran dan peningkatan nilai. Untuk itu Pupuk Kaltim memastikan semua inisiatif terintegrasi dalam sistem manajemen risiko perusahaan," ungkap Soesilo.

Pupuk Kaltim menyambut nominasi ASEAN GRC Award dan Public Initiatives Award 2025 dengan penuh optimisme. Tidak hanya sebagai ajang pengakuan, tetapi juga motivasi untuk terus memperkuat peran strategis GRC dan kontribusi publik dalam mencapai masa depan yang berkelanjutan.

"Kami akan terus meningkatkan upaya menjadikan GRC sebagai kekuatan penggerak perusahaan menuju masa depan yang lebih berintegritas, kompetitif dan berkelanjutan," tegas Soesilo.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)