Presiden Rusia Vladimir Putin. Foto: Anadolu
Fajar Nugraha • 25 February 2025 16:45
Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, mengungkapkan bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin, telah menerima konsep pengiriman pasukan perdamaian Eropa ke Ukraina sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata. Pernyataan ini disampaikan Trump dalam pertemuan dengan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, di Gedung Putih pada Senin 24 Februari 2025.
"Ya, dia akan menerimanya," ujar Trump ketika ditanya mengenai sikap Putin terhadap kehadiran pasukan perdamaian.
"Saya bertanya secara langsung kepadanya, dan dia tidak memiliki keberatan," imbuh Trump.
Melansir dari Channel News Asia, Selasa 25 Februari 2025, Macron, yang menjadi pemimpin Eropa pertama yang mengunjungi Trump sejak kembali menjabat sebagai presiden sebulan lalu, menegaskan bahwa Eropa siap berperan dalam menjamin keamanan regional.
"Kami siap dan bersedia memberikan jaminan keamanan, yang mungkin termasuk pengerahan pasukan, tetapi mereka akan berada di sana untuk menjaga perdamaian," kata Macron dalam konferensi pers bersama Trump di Ruang Oval Gedung Putih.
Dia juga menegaskan bahwa pasukan tersebut tidak akan ditempatkan di garis depan atau terlibat dalam konflik bersenjata.
"Mereka akan bertugas untuk memastikan bahwa kesepakatan damai dihormati," tambahnya.
Kesepakatan Mineral dengan Ukraina
Dalam kesempatan yang sama, Trump mengungkapkan bahwa Amerika Serikat hampir mencapai kesepakatan terkait sumber daya mineral dengan Ukraina. Ia juga menyebut bahwa dirinya berencana bertemu dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, dalam waktu dekat untuk meresmikan perjanjian tersebut.
"Dia mungkin datang pekan ini atau pekan depan untuk menandatangani kesepakatan, itu akan menjadi hal yang baik," ujar Trump, seraya menambahkan bahwa pertemuan dengan Putin juga akan berlangsung di kemudian hari.
Pemerintahan Trump saat ini tengah merundingkan skema bagi hasil dari pendapatan mineral Ukraina untuk menutupi sebagian dana yang telah dikirimkan Washington ke Kyiv dalam bentuk bantuan militer selama perang.
Namun, Zelensky sebelumnya menolak permintaan Washington agar Ukraina menyerahkan kekayaan mineral senilai USD 500 miliar sebagai kompensasi atas bantuan perang yang telah diberikan oleh Amerika Serikat. Ia menegaskan bahwa jumlah dana yang diterima dari AS sejauh ini tidak mendekati angka tersebut dan bahwa perjanjian tersebut tidak memberikan jaminan keamanan yang konkret bagi Ukraina.