Bumbi meraih penghargaan Pengusaha Muda BRILiaN tahun 2024 untuk Best of The Best kategori Fashion & Wastra, atas kontribusinya menghadirkan produk ramah lingkungan serta memberdayakan komunitas (Foto:Dok.BRI)
Patrick Pinaria • 6 September 2025 13:01
Surabaya: Berangkat dari keprihatinan atas pencemaran Sungai Brantas yang kerap dipenuhi sampah plastik sekali pakai, UMKM asal Surabaya, Bumbi, menghadirkan inovasi popok alias diaper ramah lingkungan yang dapat digunakan kembali. Bahkan, usaha ini membuka lapangan kerja inklusif dengan melibatkan perempuan dan penyandang disabilitas dalam proses produksinya.
Celia Siura, pendiri Bumbi, menuturkan penggunaan popok sekali pakai menjadi salah satu penyumbang terbesar sampah plastik rumah tangga.
“Di lapangan, praktik pembuangan yang kurang tepat masih sering terjadi. Banyak orang tua khawatir membakar popok dapat berdampak buruk bagi bayi, sehingga popok sekali pakai akhirnya dibuang secara sembarangan dan menumpuk di lingkungan sekitar kita,” kata Celia.
Sebagai solusi, Celia merancang sebuah popok kain, di mana residu popok dapat dicuci menggunakan deterjen ramah lingkungan sehingga mengurangi ketergantungan pada Tempat Pembuangan Sampah (TPS) maupun kebiasan membakar sampah.
“Dengan desain berbahan katun yang lembut dan nyaman, popok Bumbi dilengkapi adjustable button sehingga bisa digunakan dalam rentang usia yang lebih panjang. Produk ini juga telah terverifikasi standar SNI, menjamin mutu dan keamanan,” ujar Celia.
Untuk memperkuat keberlanjutan, Bumbi juga menghadirkan paket adopsi praktis, mulai dari starter kit, opsi pembiayaan, hingga
portable washing yang dirancang agar keluarga lebih mudah beralih ke produk “guna ulang.”
(Foto:Dok.Bumbi)
Prinsip sirkular dan lokal pun menjadi bagian penting dari perjalanan Bumbi. Hal ini karena seluruh proses produksi dilakukan di Indonesia melalui rantai pasok inklusif yang memberdayakan perempuan dan penyandang disabilitas. Selain itu, Bumbi juga melibatkan kader kesehatan, komunitas ibu-ibu yang dilatih untuk berperan sebagai edukator sekaligus penjual di tingkat komunitas.
“Dengan cara ini pendapatan rumah tangga dapat bertambah, sekaligus bisa memperkuat literasi kesehatan dan lingkungan di tingkat keluarga mengenai dampak lingkungan, manfaat kesehatan, hingga potensi penghematan keluarga,” ucap Celia.
Rangkaian upaya dari bisnis Celia itu pun menuai apresiasi di tingkat nasional. Bumbi berhasil meraih penghargaan Pengusaha Muda BRILiaN pada tahun 2024 untuk Best of The Best kategori Fashion & Wastra, sebagai bentuk pengakuan atas kontribusinya dalam menghadirkan solusi ramah lingkungan sekaligus memberdayakan komunitas.
Celia mengungkapkan pencapaian tersebut juga menjadi dorongan bagi Bumbi untuk terus memperluas jangkauan. Terbukti kini, kegiatan operasional, edukasi, dan pemasaran Bumbi telah hadir di Mojokerto, Kediri, Jember, Jakarta, hingga Bali. Bahkan diketahui bisnis Celia telah bermitra eksklusif dengan Pemerintah Kota Surabaya.
Pada kesempatan terpisah, Corporate Secretary BRI Dhanny mengatakan Perseroan secara konsisten mendukung UMKM yang mampu menghadirkan solusi keberlanjutan. Bagi BRI, kisah Bumbi adalah bukti nyata bahwa dengan dukungan yang tepat, UMKM dapat berkembang menjadi gerakan yang memberikan manfaat berlapis. Mulai dari peningkatan kesejahteraan keluarga, penguatan literasi kesehatan, hingga kesadaran lingkungan.
“Melalui berbagai program pemberdayaan, kami ingin melahirkan lebih banyak pengusaha UMKM yang tidak hanya berorientasi terhadap bisnis, tetapi juga membawa dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan,” kata Dhanny.