Menteri ESDM Bahlil Lahadalia di Pulau Gag. Foto: Dok Kementerian ESDM
Insi Nantika Jelita • 8 June 2025 18:06
Jakarta: Pengamat ekonomi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi menegaskan pentingnya penghentian total kegiatan penambangan di wilayah Raja Ampat, Papua Barat Daya. Dia menilai proses penambangan apapun bentuknya, pasti merusak lingkungan.
Untuk penambangan di Raja Ampat, khususnya di Pulau Gag, meski dilakukan reklamasi sekalipun, dampaknya tetap akan merusak keutuhan alam geopark yang merupakan bagian dari ekosistem destinasi wisata unggulan tersebut.
"Menurut saya, semua penambangan di Raja Ampat dan sekitarnya harus dihentikan untuk selamanya. Jangan ada lagi izin penambangan,” ujar Fahmy kepada Media Indonesia, Minggu, 8 Juni 2025.
Lebih lanjut, Fahmy mengungkapkan kecurigaan aktivitas penambangan yang masih berlangsung di Raja Ampat bukan semata karena kelalaian, melainkan kemungkinan besar merupakan hasil dari praktik kongkalikong antara oknum pemerintah pusat dan pengusaha tambang.
Baca juga:
Bahlil Dituding Lindungi Aktivitas Tambang di Raja Ampat |