Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Roy Soemirat. Foto: Kementerian Luar Negeri
Fajar Nugraha • 12 June 2025 15:52
Jakarta: Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Roy Sumirat memaparkan sejumlah perkembangan penting dalam hubungan bilateral Indonesia dengan negara-negara mitra seperti Selandia Baru, Rusia, Korea Selatan, dan Turki.
Dalam press briefing, Kamis 12 Juni 2025, ia menyebut bahwa kerja sama konkret sedang dijajaki di berbagai sektor, dari pendidikan hingga pertahanan.
Menlu Sugiono dijadwalkan bertemu Menlu Selandia Baru dalam pertemuan ke-12 Joint Ministerial Commission (JMC) Indonesia–New Zealand. Pertemuan ini akan membahas implementasi rencana aksi kemitraan komprehensif 2025–2029.
“Ini menandai dimulainya berbagai rencana implementasi dari aksi yang sudah disepakati tahun lalu di Selandia Baru,” kata Roy.
Sementara itu, kunjungan Presiden RI ke Rusia diharapkan menghasilkan sejumlah deklarasi dan MOU konkret.
“Kita tengah finalisasi MOU di bidang transportasi, pembangunan kapal, kerja sama antarperguruan tinggi, ekonomi kreatif, dan teknologi komputer,” jelas Roy.
Kerja sama dengan Korea Selatan juga tetap berjalan positif, meski ada perubahan pemerintahan. Terkait proyek KFX dan baterai listrik, Roy menegaskan bahwa kedua pihak akan terus melakukan evaluasi agar tetap saling menguntungkan.
Dalam hal kerja sama pertahanan, Indonesia juga membuka peluang baru dengan Turki. "Presiden memberi perhatian besar terhadap upaya peningkatan kapabilitas alutsista kita. Tawaran kerja sama dari negara seperti Turki terus dieksplor," ujar Roy.
Roy menekankan bahwa berbagai bentuk kerja sama internasional harus selalu dilandasi kepentingan bersama dan prinsip mutual benefit. “Semua MoU selalu punya klausul review. Kita pastikan kerja sama ini adaptif terhadap dinamika global yang terus berubah,” pungkas Roy.
(Muhammad Reyhansyah)