Wamentan Sudaryono menghadiri pelepasan ekspor gula semut Kulon Progo ke Kanada dan Malaysia. Foto: Istimew.
Kulon Progo: Koperasi Induk Nira Lestari, Kulon Progo, Yogyakarta, berhasil mengekspor gula semut ke Malaysia dan Kanada. Sebanyak dua ton diekspor ke Malaysia dan 20 ton lainnya ke Kanada.
"Kegiatan ekspor merupakan program yang dicanangkan oleh Kementerian Pertanian sebagai upaya meningkatkan nilai tambah bagi petani kelapa melalui produk produk olahan, merambah di pasar internasional," kata Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono dalam keterangannya, Jumat, 21 Maret 2025.
Koperasi ini dipimpin duta muda pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) Ella Rizki. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti mengungkapkan total nilai ekspornya mencapai Rp1,1 miliar.
"Indonesia memiliki luas areal kelapa nasional mencapai 3,2 juta hektare, dengan 38.724 hektare di antaranya berada di D.I. Yogyakarta, yang menyumbang 50.605 ton produksi kelapa," tutur Idha.
Pelepasan ekspor ini dilakukan pada Kamis, 20 Maret 2025. Kementan disebut terus berupaya meningkatkan ekspor produk pertanian ini dengan mendorong petani muda dapat menembus pasar internasional.
"Hilirisasi kelapa menjadi produk turunan, seperti gula semut, telah memberikan nilai tambah yang signifikan bagi petani dan masyarakat," ujarnya.
Ia mengungkapkan gula semut merupakan alternatif gula yang lebih sehat dibandingkan gula pasir, dengan kandungan indeks glikemik yang lebih rendah, sehingga cocok bagi mereka yang sedang mengontrol kadar gula darah. Harga jual gula semut yang berkisar antara Rp 30 ribu hingga Rp 50 ribu per kilogram mencerminkan potensi ekonomi yang besar dari pengolahan kelapa.
Selain itu, hilirisasi kelapa memungkinkan masyarakat untuk memanfaatkan kelapa tidak hanya sebagai buah konsumsi langsung, tetapi juga sebagai produk pangan alternatif yang lebih sehat. Idha mengapresiasi petani milenial yang berhasil memberdayakan petani kelapa di Kabupaten Kulon Progo.
“Upaya mereka telah membantu meningkatkan perekonomian lokal dan kesejahteraan petani,” ujar Idha.
Wakil Bupati Kulon Progo Ambar Purwoko mengatakan Pemerintah daerah .endukung pengembangan hilirisasi kelapa. Pemda berharap para petani kelapa terus meningkatkan kualitas, kuantitas, dan kontinuitas ekspor.
“Pemerintah daerah juga berkomitmen untuk mendukung pengembangan hilirisasi kelapa, serta memfasilitasi petani milenial dalam memperluas pasar ekspor mereka," tutur Agung.
Kepala Pusat Pendidikan Pertanian sekaligus Direktur Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS), Muhammad Amin berharap keberhasilan ini dapat menginspirasi lebih banyak generasi muda. Khususnya, untuk mau terjun ke dunia pertanian dan berkontribusi pada kemajuan bangsa.
"Keberhasilan ini adalah bukti nyata bahwa generasi muda Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan sektor pertanian," kata Amin.