Ilustrasi QRIS Tap. Foto: dok Bank Mandiri.
Jakarta:
Bank Indonesia (BI) bersama Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Kementerian Perhubungan, dan Pemerintah DKI Jakarta telah meluncurkan QRIS Tanpa Pindai (QRIS TAP).
QRIS TAP memungkinkan pengguna untuk melakukan transaksi hanya dengan mendekatkan smartphone ke perangkat pembayaran. Inovasi ini diharapkan menjadi alternatif cara pembayaran digital yang cepat, mudah, murah, aman, dan handal bagi masyarakat, khususnya untuk mendukung layanan publik dan transaksi ritel.
Gubernur BI Perry Warjiyo menyoroti keuntungan QRIS TAP yang menggunakan teknologi Near Field Communication (NFC), yang bertujuan untuk meningkatkan kecepatan dan kemudahan dalam transaksi tanpa kontak.
"Implementasi ini akan memperluas ekosistem pembayaran digital yang inklusif, aman, dan murah bagi layanan publik, serta mendukung program Asta Cita pemerintah. Implementasi QRIS TAP merupakan hasil kerja sama yang kuat antara BI, kementerian terkait, PJP, hingga Pemerintah DKI Jakarta," kata Gubernur Perry, dilansir dari laman Bank Indonesia, Selasa, 25 Maret 2025.
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, juga menyatakan dukungan penuh. Dia bilang, implementasi QRIS TAP adalah kolaborasi pembayaran dan transportasi yang sejalan dengan visi nasional transformasi digital, berkontribusi dalam meningkatkan efisiensi layanan publik, serta mendorong perluasan ekosistem digital nasional.
"QRIS TAP menjadi katalis perpindahan masyarakat, sesuai dengan komitmen pemerintah dalam membenahi infrastruktur konektivitas," tutur dia.
Dudy juga menekankan pentingnya optimalisasi QRIS TAP di seluruh moda transportasi dengan tetap mengutamakan keamanan dan kenyamanan.
(Gubernur BI Perry Warjiyo (tengah) saat meluncurkan QRIS Tap. Foto: dok Bank Indonesia)
Bisa buat bayar apa saja sih?
Adapun proses implementasi QRIS TAP akan dilakukan secara bertahap. Di fase awal, layanan ini akan tersedia di sejumlah lokasi transportasi, area parkir, rumah sakit, serta ritel dan UMKM, termasuk Stasiun MRT Bundaran HI dan Lebak Bulus, Transjakarta (Royaltrans), Damri (JR Connexion Jabodetabek), pemilik parkir, dan beberapa rumah sakit (RSUD Tarakan, RSCM Kencana, dan RSPAD Gatot Subroto Paviliun Kartika).
Fase berikutnya akan mencakup pengembangan ke seluruh stasiun MRT, Transjakarta, LRT Jakarta dan Jabodebek, peningkatan sistem tiket DAMRI, KRL (Jabodetabek dan Jogja-Solo), Teman Bus, dan ekspansi terus-menerus di merchant lainnya.
Pengguna tidak dikenakan biaya transaksi untuk
QRIS TAP, namun merchant akan dikenakan Merchant Discount Rate (MDR). Untuk kategori Badan Layanan Umum (BLU) dan Public Service Obligation (PSO), MDR ditetapkan sebesar nol persen, sementara merchant lainnya akan dikenakan MDR QRIS berdasarkan skema yang berlaku.
"Bank Indonesia berkomitmen untuk terus berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk memperluas penerimaan QRIS TAP dan mengembangkan inovasi dalam sistem pembayaran secara berkelanjutan, sesuai dengan arahan navigasi BSPI 2030," tegas Bank Indonesia dalam rilis tersebut. (
Avifa Aulya Utami Dinata)