Anak pelajar SMP katagori nakal mulai masuk barak militer. Dok Metrotvnews.com
Fachri Audhia Hafiez • 27 May 2025 09:22
Jakarta: Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Jasra Putra mendesak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menghentikan sementara program mengirimkan siswa bermasalah ke barak militer. Sebab, program itu berpotensi melanggar hak anak.
"Program ini untuk sementara dihentikan sampai dilakukan evaluasi terutama terkait regulasi," kata Jasra di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin, 26 Mei 2025.
Jasra mengatakan desakan penghentian sementara program tersebut berdasarkan hasil pengawasan yang dilakukan oleh KPAI. Khususnya terkait labeling 'anak nakal' yang disematkan bagi siswa yang dikirim ke barak.
"Karena dalam surat edaran Pak Gubernur itu kan berpotensi melanggar hak anak. Terutama labeling dan nondiskriminasi," sambungnya.
KPAI juga merekomendasikan agar sarana dan prasana untuk pendidikan anak di barak militer diperbaiki. Pelatih siswa di barak militer juga harus dievaluasi oleh Dedi dan jajaran agar tak melatih dengan perspektif militeristik.
"Karena bagaimana pun juga melatih anak itu berbeda dengan melatih militer. Jadi perspektif pelindung anak itu harus ada. Dan bahkan kita dorong harus ada safe child guarding ya," ujar Jasra.
Baca juga: 273 Siswa Nakal Keluar Barak Militer Besok, Dedi Mulyadi Minta KPAI Bantu Bina |