Perjanjian Dagang AS-Tiongkok Bawa Angin Segar Buat Aset Kripto, Ini Penjelasannya

Ilustrasi. Foto: Freepik.

Perjanjian Dagang AS-Tiongkok Bawa Angin Segar Buat Aset Kripto, Ini Penjelasannya

Husen Miftahudin • 28 May 2025 17:40

Jakarta: PT Upbit Exchange Indonesia (Upbit Indonesia), platform perdagangan aset kripto, menyatakan perkembangan terbaru dalam hubungan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok berpotensi membawa angin segar bagi pasar keuangan global, termasuk sektor aset kripto.

Setelah kebijakan tarif yang saling membalas, kedua negara ekonomi terbesar dunia ini baru saja mencapai kesepakatan perdagangan tahap lanjut yang bertujuan untuk meredakan hambatan tarif dan memperkuat dialog strategis. Sejauh ini langkah tersebut telah meningkatkan sentimen positif di kalangan investor global, mengurangi ketidakpastian, dan membuka peluang untuk aset alternatif yang lebih dinamis seperti kripto.

Menurut Upbit Indonesia, stabilitas geopolitik yang semakin membaik dapat mendorong aliran modal menuju pasar negara berkembang di Asia, termasuk Indonesia. Negara ini memiliki basis investor ritel yang terus berkembang, ditambah dengan dukungan regulasi yang semakin jelas terhadap aset digital.

"Dengan kondisi makroekonomi global yang mulai stabil dan kepercayaan terhadap kebijakan dagang jangka panjang yang membaik, kami melihat semakin banyak investor yang tertarik untuk menjajaki kelas aset inovatif seperti kripto," kata Chief Operating Officer (COO) Upbit Indonesia Resna Raniadi dikutip dari keterangan tertulis, Rabu, 28 Mei 2025.

"Indonesia berada di persimpangan antara pertumbuhan keuangan digital dan meningkatnya minat investor regional. Ini momentum penting bagi industri kripto lokal," tambah dia.
 

Baca juga: Cara Main Kripto, Simak Tipsnya Buat Pemula


(Ilustrasi pergerakan harga aset kripto. Foto: dok KBI)
 

Pusat inovasi dan adopsi aset digital


Situasi global yang lebih kondusif, selera risiko (risk appetite) investor biasanya juga dinilai meningkat. Aset kripto, yang dulu dianggap spekulatif, kini mulai dipandang sebagai bagian penting dari portofolio yang terdiversifikasi. Dalam konteks ini, kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, memiliki potensi besar untuk menjadi pusat inovasi dan adopsi aset digital.

Pembangunan infrastruktur, literasi pengguna, serta kepatuhan terhadap regulasi dinilai penting untuk mendukung pertumbuhan ini secara bertanggung jawab di Indonesia. Perusahaan terus berinvestasi dalam edukasi, sistem keamanan, dan standar kepatuhan demi memastikan pengalaman berinvestasi yang aman bagi semua kalangan.

"Aset kripto bukan lagi hanya milik segelintir orang, tapi menjadi bagian integral dari ekonomi digital global. Dengan perbaikan dinamika dagang antara dua kekuatan besar dunia, kami optimistis kawasan Asia Tenggara, khususnya Indonesia, akan semakin dilirik sebagai pusat pertumbuhan aset digital," jelas Resna.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)