Status Gunung Lewotobi Naik ke Awas Usai Erupsi Disertai Dentuman Keras

Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, NTT erupsi/FOTO: Magma Indonesia

Status Gunung Lewotobi Naik ke Awas Usai Erupsi Disertai Dentuman Keras

15 October 2025 06:56

Flores Timur: Gunung Lewotobi Laki-Laki yang terletak di perbatasan Kabupaten Flores Timur dan Sikka, Nusa Tenggara Timur, kembali mengalami erupsi dahsyat. Letusan ini disertai suara dentuman keras yang mengguncang rumah warga dan memuntahkan kolom abu vulkanik ke angkasa.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) kemudian menaikkan status gunung api tersebut dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas). Kenaikan status ini menandai peningkatan signifikan dalam aktivitas vulkanik.

“Berdasarkan analisis data pemantauan visual dan instrumental, terjadi eskalasi aktivitas vulkanik yang cepat dan signifikan. Oleh karena itu, status ditingkatkan dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas) efektif sejak pukul 00.00 Wita,” jelas Kepala PVMBG, Hendra Gunawan, dalam rilis resminya pada Rabu, 15 Oktober 2025.

Erupsi pertama terjadi pada Selasa malam, tepatnya pukul 23.37 Wita. Letusan ini memproduksi kolom abu berwarna kelabu dengan ketinggian yang signifikan teramati di atas puncak kawah.

Letusan susulan yang lebih kuat kembali terjadi pada dini hari, pukul 01.35 Wita. Kolom abu letusan kedua ini mencapai ketinggian yang lebih besar dan teramati menyembur ke angkasa. Kedua letusan tersebut bersifat eksplosif dan mengeluarkan lontaran material vulkanik pijar. Material panas terlontar ke segala arah di sekitar area puncak gunung.

Suaranya terdengar sangat keras dan menggelegar hingga memekakkan telinga. Dentuman itu dirasakan hingga ke wilayah Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, yang jaraknya puluhan kilometer dari pusat erupsi.

Getaran dari letusan juga cukup kuat hingga menggetarkan kaca jendela rumah penduduk. Warga di sekitar gunung merasakan goncangan yang menimbulkan kepanikan. PVMBG menetapkan zona bahaya dengan radius 6 kilometer dari puncak kawah. Masyarakat diminta menjauhi dan tidak beraktivitas di dalam zona tersebut.

Penduduk yang bermukim di dalam radius bahaya diimbau untuk segera mengungsi. Evakuasi diperlukan untuk mengantisipasi ancaman awan panas, guguran lava, dan lontaran batu pijar. (Fransiskus Gerardus Molo)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Whisnu M)