Prabowo Terima Penghargaan Order of Renaissance dari Raja Yordania, Apa Itu?

Jakarta: Momen bersejarah terjadi di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat 14 November 2025. Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menerima salah satu penghargaan tertinggi dari Kerajaan Yordania Hasyimiah: "The Bejewelled Grand Cordon of Al Nahda (Order of the Renaissance)."

Tanda kehormatan ini disematkan langsung oleh Raja Abdullah II ibn Al Hussein dalam kunjungan kenegaraannya ke Indonesia.

Penghargaan bergengsi tersebut konon merupakan salah satu penghargaan tertinggi di negara tersebut untuk mengapresiasi jasa tokoh, terutama di bidang kemanusiaan, pertahanan, dan kerja sama kawasan.

Lantas, apa sebenarnya Order of the Renaissance? Berikut penjelasannya.
 

Makna dan Sejarah Order of the Renaissance

Ilustrasi penghargaan Wisam an-Nahda. (The Royal Hashemite Court)

Order of the Renaissance atau Wis?m an-Nah?a dalam bahasa Arab adalah salah satu tanda kehormatan paling prestisius dari Kerajaan Yordania Hasyimiah.

Didirikan pada tahun 1917 oleh Emir Hussein bin Ali, Sharif Mekkah sekaligus tokoh utama Revolusi Arab melawan Kesultanan Utsmaniyah, penghargaan ini awalnya diperuntukkan hanya untuk para peserta revolusi tersebut.

Distribusi pertama dilakukan pada 15 Oktober 1918, bersamaan dengan proklamasi Sharif Hussein sebagai Raja Hijaz.

Seiring waktu dan transisi kekuasaan dari Raja Hussein kepada putranya Abdullah I, penghargaan ini berevolusi menjadi salah satu simbol penghormatan negara Yordania kepada tokoh-tokoh dunia yang dianggap berjasa di tingkat nasional, regional, dan internasional.

Hingga kini, Order of the Renaissance menempati posisi sebagai penghargaan kehormatan paling senior kedua di Yordania setelah Order of Al Hussein bin Ali.

Terdapat enam tingkatan dalam struktur penghargaan ini, dimulai dari kelas kesatria hingga kelas tertinggi yaitu Grand Cordon with Brilliants (Special 1st Class).

Tingkatan yang diterima oleh Presiden Prabowo adalah The Bejewelled Grand Cordon, yang merupakan versi tertinggi dari Grand Cordon, ditandai dengan ornamen berlian pada lambangnya. Penghargaan ini lazim diberikan hanya kepada raja, pangeran, kepala negara, serta perdana menteri terpilih.
 

Baca Juga: Presiden Prabowo Antar Langsung Raja Yordania Meninggalkan Indonesia

Insignia penghargaan ini berbentuk bintang segi delapan berlapis yang dilengkapi enam ornamen daun palem berwarna hijau. Di tengahnya terdapat lingkaran dengan kaligrafi Arab bertuliskan “Hamba-Nya Al Hussein bin Ali” sebagai bentuk penghormatan kepada pendirinya.

Sementara itu, pita selempangnya terdiri dari tiga warna dominan: hitam, putih, dan hijau, dengan garis merah tipis di tengah pita putih—kombinasi warna Pan-Arab yang juga terdapat pada bendera Yordania.

Prestise penghargaan ini juga tercermin dari daftar tokoh internasional yang pernah menerimanya, di antaranya: Prince Philip (Duke of Edinburgh), Queen Sonja dan Crown Prince Haakon dari Norwegia, Queen Silvia dan Crown Princess Victoria dari Swedia, serta Angela Merkel, mantan Kanselir Jerman.

Menurut BPMI Sekretariat Presiden, penganugerahan yang digelar di Istana Merdeka mencerminkan eratnya relasi bilateral Indonesia dan Yordania yang telah terjalin dengan penuh dukungan dan solidaritas, termasuk dalam isu-isu seperti Palestina, pendidikan, serta misi kemanusiaan global.

Penghormatan ini sekaligus menegaskan peran Presiden Prabowo sebagai tokoh yang berkomitmen pada penguatan diplomasi antarbangsa dan menjadikan Indonesia sebagai aktor strategis dalam menjaga stabilitas kawasan.